Masalah Warisan, Mustika Aniaya Saudara Sepupu | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 21 March 2020 07:20
Bernard MB - Bali Tribune
Bali Tribune/ Tersangka I Nyoman Mustika (71).
Balitribune.co.id | Mangupura - Ni Nyoman Sumartini (51) dan anaknya I Putu Indra Yohana (24) dianiaya, Kamis (19/3). Ironisnya, pelaku masih saudara sepupu dengan korban, yakni I Nyoman Mustika alias I Nyoman Tika (71) asal Banjar Abing, Desa Sulangai, Petang, Badung. Kasus ini dipicu dendam karena warisan tanah sawah. 
 
Kasubbag Humas Polres Badung Iptu Ketut Oka Bawa mengungkapkan, penganiayaan terjadi di areal persawahan di Banjar Abing, Desa Sulangai Petang, Kabupaten Badung pukul 10.00 Wita. 
 
Awalnya, Ni Nyoman Sumartini bersama anaknya I Putu Indra Yohana dan Ni Kadek Dian Lita Dewi menuju sawah untuk melihat tanaman padi yang digarap ayahnya I Wayan Adu Widanayasa. Setibanya di sawah, korban didekati I Nyoman Mustika alias I Nyoman Tika yang saat itu membawa cangkul dan sabit. Bagaimana Pakman? tanya I Putu Indra Yohana dari jarak sekitar satu meter. Pelaku dengan nada emosi menjawab, “Ini tanah saya, mau apa kamu?” Pelaku langsung menebas korban yang berstatus mahasiswa itu menggunakan sabit hingga luka di pangkal leher. “Dalam kondisi terluka, korban merebut sabit itu kemudian dibuang,” ungkapnya.    
 
Mustika yang bekerja sebagai petani mengambil cangkulnya dan saat mau kembali menyerang korban dilerai oleh Sumartini. Namun, kepala perempuan ini malah dipukul hingga mengalami luka. Sementara Indra Yohana merebut cangkul kemudian dilempar. 
 
“Melihat adanya kejadian itu, adik korban berteriak minta tolong dan warga pun berdatangan. Kedua korban dibawa ke Puskemas dan pelaku dilaporkan ke Polsek Petang. Hari itu juga pelaku ditangkap,” jelasnya.