Pemkab Badung Validasi Data PBI BPJS Kesehatan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 15 January 2020 07:32
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/ VALIDASI - Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa didampingi Kepala Bappeda I Made Wira Dharmajaya saat rapat koordinasi sinkronisasi pendataan pemberian iuran jaminan kesehatan di Puspem Badung, Selasa (14/1).
balitribune.co.id | Mangupura - Pemerintah Kabupaten Badung melakukan validasi data Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Kegiatan validasi data ini ditarget rampung akhir Januari 2020, sehingga Badung benar-benar memiliki data akurat terkait kepesertaan penduduk Badung di BPJS kesehatan. Dengan data yang valid akan lebih efektif dalam penggunaan anggaran APBD untuk pembayaran BPJS Kesehatan. Hal tersebut terungkap saat rapat koordinasi sinkronisasi pendataan pemberian iuran jaminan kesehatan yang dipimpin langsung Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa didampingi Kepala Bappeda I Made Wira Dharmajaya di Puspem Badung, Selasa (14/1/2020).
 
Wabup Suiasa mengatakan langkah validasi data PBI BPJS Kesehatan ini untuk mendapatkan data pasti yang nanti berdampak langsung pada kepastian anggaran yang diplot di APBD. Diakui data PBI BPJS yang tercatat 256 ribu jiwa lebih belum rasional dibandingkan jumlah penduduk Badung yang mencapai 488 ribu jiwa. 
 
"Artinya ada 50 persen warga yang kita biayai dari APBD. Padahal bila bicara logika jumlah pengangguran sedikit, begitu pula KK miskin juga menurun. Karena itulah kita inginkan dana APBD ini agar efektif sesuai dengan kebutuhan sebenarnya. Sehingga dana-dana ini berapa sebenarnya yang layak dan patut kita anggarkan," jelas Suiasa. 
 
Sebelum mengeksekusi di bulan Februari nanti, Suiasa menginginkan data yang pasti dan valid. Untuk itu semua perangkat daerah terkait diajak untuk bekerja sehingga di akhir Januari ini sudah fix memiliki data yang sebenarnya. Setelah fix di internal baru melakukan kompilasi juga komparasi dengan apa yang dimiliki BPJS. 
 
"Tugas kita yaitu validasi data per sektor dulu. Data tersebut dibawa ke Kominfo untuk dibuatkan data kolektor. Sehingga kita dapat melihat data riil dan itulah yang nanti kita bicarakan dengan BPJS untuk penganggarannya lebih lanjut," harap Suiasa, seraya mengatakan dengan data yang valid, APBD pun nanti akan tepat sasaran.