Peta Jalan Energi Bersih Bali | Bali Tribune
Diposting : 12 June 2019 22:54
Arief Wibisono - Bali Tribune
Bali Tribune/ EBT - Salah satu sumber Energi Baru Terbarukan (EBT).
balitribune.co.id | Denpasar -  Provinsi Bali memiliki komitmen kuat dengan visi "Bali bersih hijau dan indah” dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan energi bersih juga sudah mulai terbangun. Komitmen pemerintah untuk mencari sumber energi lain diperkuat dengan mulai dibuatnya rancangan Peraturan Gubernur (Pergub) Energi Bersih yang salah satunya mendorong digalinya potensi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Provinsi Bali.
 
Namun demikian demi  memuluskan rencana  itu diperlukan suatu penelitian yang lebih komprehensif dimana penelitian tersebut memberikan gambaran secara utuh bagaimana energi terbarukan khususnya energi bersih bisa digunakan. 
 
Penelitian tersebut akan menghasilkan peta jalan energi bersih bagi Bali agar dapat menjadi pelopor transisi energi dari energi fosil, terutama batu bara, ke energi bersih dan terbarukan. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2019-2028, mayoritas bauran energi Iistrik nasional pada tahun 2028 masih berasal dari batu bara, yaitu sebesar 48%. 
 
Pada saat yang sama, pemanfaatan potensi energi terbarukan di Indonesia masih sangat rendah dan jauh tertinggal dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam. Penelitian ini juga memberikan masukan kepada Pergub Energi Bersih untuk mendorong pengembangan energi surya di Ba|i, salah satunya.  Penelitian ini akan mencari tahu apa saja yang dibutuhkan baik strategi maupun kebijakan untuk mencapai target tersebut. Hal ini mencakup kebijakan yang kondusif, penciptaan pasar, dan gerakan masyarakat.
 
Biaya pembangkitan energi terbarukan sudah dapat menyaingi biaya pembangkitan batubara saat ini, bahkan dengan mengabaikan subsidi untuk energi batu bara. Dengan melakukan perhitungan biaya amortisasi per kWh energi yang dihasilkan oleh energi surya atap selama lebih dari 20 tahun, maka harga listrik yang dihasilkan adalah Rp 800/kWh. Harga ini: 45% lebih murah dibandingkan tarif dasar listrik (TDL) yang diberlakukan PLN saat ini yang kemungkinan akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat. 
 
Berdasarkan hasil studi, industri energi surya akan menciptakan lebih banyak Iapangan kerja. Panel surya telah menciptakan jumlah pekerjaan terbanyak dibandingkan dengan sumber energi terbarukan Iainnya, mencapai sekitar 3:1 juta pekerjaan di seluruh dunia (International Renewable Energy, IRENA, 2017). Dibandingkan dengan energi konvensional, panel surya menciptakan sebanyak 10 pekerjaan lMW, jauh lebih tinggi daripada tenaga batu bara yang hanya menciptakan 1 pekerjaan lMW. Dengan kata lain, untuk memenuhi seluruh kebutuhan listrik Bali pada tahun 2027, akan tercipta lebih kurang 10,000 pekerjaan baru jika penambahan kapasitas listrik tersebut akan dipenuhi dengan menggunakan energi surya. Pemerintah Provinsi Bali akan dapat mengurangi angka pengangguran yang saat ini mencapai 22,345 ozs "Untuk mewujudkan komitmen itu Gubernur Provinsi Bali dalam pemanfaatan energi terbarukan dan mewujudkan Bali mandiri energi, diharapkan  dapat menggunakan penelitian bersama ini sebagai bahan masukan bagi kebijakan energi dan ketenagalistrikan di Provinsi Bali," sebut Kepala Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak beberapa waktu lalu di Kuta.