Rapimnas Kadin Meningkatkan Perekonomian yang Maju, Berdaya Saing dan Berkeadilan. | Bali Tribune
Diposting : 30 November 2019 13:46
Arief Wibisono - Bali Tribune
Bali Tribune/ Rapimnas Kadin di Nusa Dua, Bali.
balitribune.co.id | Nusa Dua - Kemajuan Ekonomi yang Berdaya Saing dan Berkeadilan Jadi Fokus Rapimnas Kadin Para pelaku usaha berkumpul dalam perhelatan tahunan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin  untuk menetapkan sasaran dan program kerja dunia usaha untuk meningkatkan perekonomian nasional.  
 
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani menjelaskan, yang menjadi fokus bahasan pada Rapimnas adalah bagaimana meningkatkan perekonomian yang maju, berdaya saing dan berkeadilan. Hal tersebut didasarkan pada dinamika perekonomian nasional dan global yang terjadi dalam kurun waktu 2018-2019 beserta tantangan-tantangan internal daan eksternal yang menyertainya. 
 
"Pokok- pokok pikiran Rapimnas diarahkan untuk mengembangkan usulan-usulan kongkrit dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dunia usaha serta menyusun rekomendasi demi memajukan perekonomian," terang Rosan di sela-sela Rapimnas Kadin di Hotel The Westin, Nusa Dua, Jumat (29/11). 
 
Seperti diketahul, menurunnya daya saing nasional ditengarai menjadi penyebab menurunnya kinerja industri manufaktur, Gejala deindustrialisasi dikhawatirkan mengakibatkan defisit neraca perdagangan menjadi semakin besar, karena laju pertumbuhan impor lebih besar daripada pertumbuhan ekspor yang pada akhirnya mengakibatkan defisit transaksi bernalan dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. 
 
"Dunia usaha akan mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yaitu pertumbuhan ekonomi yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang layak, mengurangi tingkat kemiskinan dan tingkat ketimpangan ekonomi sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan," tegasnya. 
 
Kadin mencatat, perekonomian Indonesia dalam kurun waktu 2018/2019 diwarnai oleh trend pertumbuhan ekonomi sekitar 5,1-5,2 % yang diharapkan bisa ditingkatkan lebih tinggi lagi di tahun- tahun mendatang, sementara tingkat inflasi berada di angka 3,1 % , nilai tukar rupiah sedikit menguat di kisaran Rp. 14,400 per dollar AS dan tingkat suku bunga 5 %. Kadin juga mencatat, penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional adalah pertumbuhan konsums rumah tangga. Atas dasar harga konstan 2010, konsumsi masyarakat tumbuh 5,17 % menjadi Rp 1.467,54 triliun. Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi dalam 21 trivulan. Konsumsi rumah tangga sepanjang semester 1/2019 tumbuh 5,1 . Pengeluaran konsumsi terbesar pada TW II/2019 untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman sebesar Rp. 872,66 triliun (39,46 % ) dikuti transportasi dan komunikasi Rp, 505 triliun (22,84 % ). Sedang investasi di Indonesia pada kwartal I1/2019 melemah karena kontraksi pertumbuhan investasi barang modal, kecuali bangunan dan mesin. Sementara Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) tercatat hanya tumbuh 5,01 % , lebih rendah dari pertumbuhan investasi tahun yang lalu, yaitu sebesar 5,85% . 
 
"Selain tantangan internal yang dihadapi, dunia usaha juga harus bersiap mengantisipasi tantangan dari luar seperti imbas perang dagang yang akan menimbulkan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk Indonesia" kata Rosan. 
 
Rosan menegaskan, pihaknya selalu memperhatikan dinamika lingkungan ekonomi strategis yang terjadi. Walaupun Kadin selalu berusaha konsisten dalam melaksanakan kebijakan dan program kerja yang telah ditetapkan, namun tuntutan perkembangan mengharuskan Kadin Indonesia untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian menyusun Program Kerja Tahun 2020. Sehingga ke depan, Kadin berharap perekonomian Indonesia bisa semakin maju, berdaya saing dan berkeadilan. 
 
Sesuai dengan tuntutan dinamika yang terjadi dalam acara Rapimnas, Kadin menandatangani sejumlah MoU antara lain dengan DPD RI mengena pemberdayaan ekonomi daerah dan pelaku usaha di daerah, dengan PT Amartha untuk melakukan pembinaan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah serta koperasi di daerah dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas berbagai produk barang dan jasa, juga akses permodalan dan pasar. 
 
Selain itu, Kadin menandatangani pula MoU dengan Australia Indonesia Partnership for Economic Development (Prospera) untuk pengembangan platform ekspor berbasis online KADIN AWARDS Rosan menegaskan, Kadin sebagai organisasi para pelaku usaha dan mitra strategis pemerintah, selalu berupaya untuk meningkatkan fungsi dan perannya, utamanya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah, dan juga meningkatkan kemampuan dunia usaha sebagai pelaku ekonomi yang handal Untuk mencapai tujuan itu, lanjut dia, Kadin akan terus membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan semua pemangku kepentingan terkait, baik dari kalangan pemerintah maupun kalangan dunia usaha untuk mewujudkan sinergitas menuju pencapaan visi, misi, dan program kerja Kadin. 
 
Selain penandatanganan MoU , Kadin berinisiatif memberikan penghargaan (award) kepada berbagai pemangku kepentingan terkait dafam rangka merajut jaringan kerjasama yang saling menunjang dan menjamin terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis dan produktif.