Suwandi Segera ke Jakarta | Bali Tribune
Diposting : 13 October 2016 15:11
Djoko Purnomo - Bali Tribune
Ketut Suwandi
Ketut Suwandi

Denpasar, Bali Tribune

Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi mengaku telah mendengar adanya pernyataan dari Kemenpora bahwa Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja II/2017 Jawa Tengah kemungkinan ditiadakan. Namun itu baru sebatas statemen dan belum ada surat resmi.

“Karena itu kami berencana ke Jakarta untuk mendengarkan langsung dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan juga KONI Pusat terkait statemennya itu,” ujar Ketut Suwandi dihubungi wartawan melalui telepon selulernya, Rabu (12/10).

Sebagaimana tersiar, Kemenpora melalui Kepala Komunikasi Publik Gatot S Dewa Broto menyampaikan bahwa PON Remaja II di Jawa Tengah kemungkinan ditiadakan karena event itu berdekatan dengan ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas), yang juga diselenggarakan di Semarang, Jateng, 2017 mendatang.

Dia juga menyampaikan bahwa efisiensi anggaran sebagai alasan untuk pembatalan PON Remaja II, selain juga dari sisi cabang olahraga, event Popnas lebih banyak mempertandingkan cabang olahraga ketimbang PON Remaja II yang dinilai tidak terlalu signifikan untuk jenjang berikutnya.

Ketut Suwandi mengatakan, dirinya juga telah mendengar informasi secara lisan terkait kemungkinan Kemenpora meniadakan gelaran PON Remaja II itu. Bagaimanapun, lanjut dia, yang diperlukan adalah surat resmi untuk dijadikan acuan apakah PON Remaja ditiadakan atau tidak.

“Saya kira KONI seluruh Indonesia juga perlu kejelasan terkait isu pembatalan itu, makanya kami berencana terbang ke Jakarta untuk membicarakan sekaligus mengetahui masalah ini,” ujarnya.

Dikatakannya, dalam persiapan awal PON Remaja II, baik KONI Bali maupun cabor sudah mempunyai program yang sudah dipersiapkan agar tidak melenceng.

“Ada beberapa cabor yang juga sudah melakukan persiapan untuk PON Remaja II ini. Nah, hal inilah yang harus dicari tahu agar semuanya tidak sia-sia jika memang PON Remaja II itu dibatalkan. Segera mungkin kami akan informasikan begitu mengetahui kejelasannya,” tutup Suwandi.