Ternak Babi Bali Kian Meningkat, Hingga Desember 2018, Tercatat 70.356 Ekor Babi Diperlihara Masyarakat | Bali Tribune
Diposting : 16 February 2019 22:39
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/ BABI – Salah satu peternakan babi di Kabupaten Badung.
Bali Tribune, Mangupura - Ternak babi kian diminati oleh masyarakat Badung. Terbukti, ternak hewan berkaki empat ini terus bertambah tiap tahunnya. Hingga Desember 2018, tercatat 70.356 ekor babi yang diperlihara masyarakat, baik berkelompok maupun pribadi. 
 
Angka itu mengalami kenaikan sekitar 0,03 persen dibanding tahun 2017 dengan jumlah 70. 117 ekor. Ternak babi ini dominan berada di daerah pedesaan antara lain di Kecamatan Petang, Abiansemal dan Mengwi.
 
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, Putu Oka Swadiana menyatakan, minat masyarakat beternak babi memang beberapa tahun terakhir terus menggeliat.
 
“Iya, secara umum jumlah babi yang diternak masyarakat naik, walau angka kenaikannya tipis," ujarnya, Jumat (15/2).
 
Oka Swadiana yang juga Kepala Dinas Perikanan Badung ini bahkan menyebut dari berbagai jenis babi yang dipelihara masyarakat, justru paling signifikan mengalami peningkatan adalah jenis babi Bali. “Pada tahun 2017 jumlahnya hanya 1.740 menjadi 3.082 pada 2018 atau meningkat 77,1 persen,” kata Oka Swadiana.
 
Selain babi Bali, jenis babi yang juga banyak diternak masyarakat adalah jenis babi Saddleback. Pada tahun 2017 jumlah babi ini sebanyak 7. 997 atau meningkat menjadi 8. 938 ekor pada 2018 atau setara 11,8 persen. Sementara babi jenis Landrace justru menurun dari 60. 380 pada 2017 menjadi 58.336 ekor pada 2018 atau setara 3,4 persen.
 
“Babi merupakan salah satu fokus peternakan kita di Badung. Karena memang kebutuhan akan daging babi tinggi, baik untuk keperluan upacara adat dan keagamaan maupun untuk kebutuhan konsumsi,” paparnya.
 
Pejabat asal Kerobokan ini juga menambahkan bahwa meningkatnya populasi babi juga disebabkan oleh meningkatkan minat masyarakat Badung untuk beternak. Beternak babi yang biasanya menjadi pekerjaan petani di pedesaan kini juga sudah mulai mengembangkan ternak dalam skala besar. 
 
”Beternak babi seolah menjadi tabungan bagi masyarakat. Biasanya saat hari raya, khususnya Galungan dan Kuningan babi-babi ini bisa dijual,” tukasnya.