Tukad Bindu Disulap Jadi Destinasi Wisata | Bali Tribune
Diposting : 20 November 2018 23:23
Redaksi - Bali Tribune
Tukad Bindu
 
BALI TRIBUNE - Berbicara tentang sungai selalu identik dengan kotor dan kumuh. Namun semuanya akan hilang setelah bertandang ke Tukad Bindu. Aliran sungai yang melintasi Kota Denpasar tersebut kini telah disulap menjadi destinasi  wisata. Bahkan, 150 delegasi IMF-World Bank Group Annual Meeting 2018 lalu kepincut dengan suasana asri dari objek yang berlokasi di Desa Kesiman, Denpasar Timur. 
 
Membaca potensi itu, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) sebagai perpanjangan tangan Kementerian Pariwisata menjadikan Tukad Bindu sebagai salah satu destinasi digital. Tujuannya untuk mengoptimalkan daya tarik Tukad Bindu yang selama ini masih tersembunyi. 
 
Ketua bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) GenPI Bali, Bobby Andalan menjelaskan, destinasi digital itu diwujudkan melalui event Peken Nusantara. Melalui Peken Nusantara, pihaknya berharap pengunjung tidak sekadar selfie (swafoto), melainkan dapat menikmati berbagai kuliner khas Pulau Dewata yang dijajakan di bantaran Tukad Bindu. Uniknya, pengunjung yang ingin mencicipi ragam kuliner harus bertransaksi menggunakan uang kepeng. "Jadi, destinasi digital itu destinasi yang eye catching, yang instagramable begitu sebetulnya definisinya. Nah GenPI, Generasi Pesona Indonesia sebagai lokomotif dari Kementerian Pariwisata sebagai anak-anak muda kreatif, milenial, didorong oleh Pak Menpar, oleh Kementerian Pariwisata untuk membentuk yang namanya destinasi-destinasi digital," ungkapnya di sela-sela launching Peken Nusantara, di Tukad Bindu Denpasar, Minggu (18/11). 
 
Dikatakan Boby, kalau Bali kita namakan dengan kearifan lokal kita sebut peken. Jadi di Peken Nusantara ini itu ada booth kuliner yang salah satu keunggulannya adalah bertransaksinya tidak menggunakan uang konvensional, tetapi menggunakan uang kepeng. Lalu juga ada spot selfie, ada live music, art performances, dan sejumlah lomba lainnya. Peken Nusantara adalah satu dari tiga destinasi digital yang digagas GenPI Bali. Sedangkan secara nasional, Menteri Pariwisata, Arief Yahya mencanangkan setidaknya 100 destinasi digital terbentuk di seluruh Indonesia. "Di Bali kita tahun ini sebetulnya tiga. Tetapi yang sudah resmi diluncurkan itu dua. Satu pekan lalu di Taman Edelweis di Karangasem, pekan ini di Tukad Bindu. Di Taman Edelweis hari ini juga tetap jalan, karena ini akan regular setiap minggu kita buka. Satu lagi kita punya peken itu Peken Bajang-Bajang di Buleleng, tetapi kami masih terganjal oleh perizinan. Karena kita itu bukan di sebuah destinasi, tetapi kita membuat destinasi baru di tengah hutan, camping zone, spot selfienya alam, kita menggunakan hutan dan itu masih terganjal perizinan," ujarnya. 
 
Penggagas Yayasan Tukad Bindu, I Gusti Rai Ari Temaja pada kesempatan yang sama mengapresiasi ide peluncuran Peken Nusantara. Ia yakin dengan Peken Nusantara dapat mengoptimalkan masyarakat. Ari Temaja mengakui, kedepan ada beberapa hal menjadi konsern pengembangan destinasi wisata Tukad Bindu. Namun dibalik itu semua, pihaknya tetap mengutamakan kebersihan lingkungan di lokasi tersebut. "Selama ini banyak yang kami lakukan disini, mulai dari edukasi terkait dengan pola pikir masyarakat untuk lebih bisa menjaga alam, termasuk bagaimana memberikan kenyamanan bagi pengunjung setelah melihat keasrian disekitar Tukad Bindu ini. Berbagai hal yang kami tawarkan itu nyatanya dapat memicu total kunjungan, dimana setiap weekend jumlah masyarakat atau wisatawan yang datang kesini bisa mencapai 500 atau bahkan 1.000 orang," pungkasnya.