Yabes Harap Lawan PSMS Berjalan Sportif | Bali Tribune
Diposting : 23 March 2018 13:10
Djoko Purnomo - Bali Tribune
kompetisi
Yabes Tanuri dan mitra kerja baru Bali United sepanjang musim kompetisi Liga 1 tahun ini.

BALI TRIBUNELaga perdana Bali United di ajang Liga 1, Sabtu (24/3) besok di Stadion Kapten I Wayan Dipta merupakan laga “ujian” bagi pengadil di lapangan, apakah akan menjunjung tinggi sportivitas dan fair play atau tidak. Sebab, lawan yang dihadapi Serdadu Tridatu adalah PSMS Medan, yang selama ini menjadi perhatian Ketum PSSI Pusat, Edy Rahmayadi.

“Tetapi saya tetap optimistis laga melawan PSMS Medan hari Sabtu bakal berlangsung fairplay dan sportif, memang selalu begitu yang ditanyakan, apakah nanti wasit adil memimpin pertandingan ataukah memihak,” ujar CEO Bali United, Yabes Tanuri, Kamis (22/3) di Denpasar.

Ditemui seusai memperkenalkan mitra kerja barunya, Yabes Tanuri mengatakan dirinya selalu berpikiran positif. Terlebih sekarang sudah ada Director referee (direktur wasit –red) yang baru, dari Jepang.

Diakuinya, jika direktur wasit asal Jepang yang tidak disebutkan namanya itu, merupakan sosok yang keras dan disiplin, didukung dengan pelatihan wasit yang begitu ketat dan bagus sehingga mampu menjadikan wasit benar-benar berkualitas.

“Kami percaya dengan semua itu, dan kami tidak mau berpikir negatif. Terpenting Bali United sudah benar-benar siap menghadapi PSMS Medan, dan saya berharap tim bisa memenangi laga nantinya,” terang adik kandung owner Bali United, Pieter Tanuri itu.

Menyoal target dan persaiangan secara umum di Liga 1 musim ini, pihaknya mengaku jika target terpenting tidak sampai degradasi atau setidaknya masih masuk top ten atau 10 besar. Namun harapannya Fadil Sausu dkk mampu meraih juara nantinya.

“Namanya harapan atau cita-cita kan harus setinggi langit. Jadi kami akan berupaya dan bekerja keras untuk meraih semua itu. Memang membutuhkan perjuangan keras, dan semua pihak seperti manajemen, tim pelatih sampai pemain memiliki komitmen itu,” imbuh Yabes Tanuri.

Sedangkan terkait persaingan, tak dipungkirinya Liga 1 kian bertambah tahun kian bertambah ketat. Sebab, sekarang ini dinilainya sepakbola Indonesia sudah bebas dalam merekrut pemain. Artinya, perekrutan pemain dilakukan kepada pemain-pemain yang berkualitas dan memiliki kesetaraan dengan pemain dunia.