Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Minim Perawatan, Pohon Perindang Mati

Pohon Tangi perindang jalan perkotaan kini kondisinya banyak yang mati.

BALI TRIBUNE - Program penanaman pohon perindang jalan yang dilaksanakan Pemkab Jembrana sekitar setahun yang lalu, kini menjadi sorotan. Penanaman pohon perindang di sejumlah ruas jalan perkotaan di Kabupaten Jembrana tersebut kini justru dirasakan tidak berjalan efektif. Terbukti, ratusan pohon jenis tangi yang ditanam setahun lalu kini kondisinya mati. Bahkan hingga kini tidak dilakukan pengantian tanaman yang mati tersebut. Awalnya program penanaman pohon perindang jalan tersebut memang sejatinya digulirkan oleh Pemkab Jembrana dengan tujuan menciptakan lingkungan perkotaan yang hijau dan sejuk di tengah ancaman polusi udara salah satunya dampak asap kendaraan bermotor. Bahkan, tidak sedikit dana yang telah digelontorkan oleh Pemkab Jembrana untuk pekerjaan penanaman ratusan pohon tangi di sepanjang jalan di wilayah perkotaan tersebut. Pohon tangi yang ditanam di pinggir jalan tersebut bukanlah berbentuk bibit, melainkan pohon yang sudah berukuran besar dengan ketinggian mencapai tiga hingga empat meter. Namun kenyataannya, kini dari sejumlah pohon tangi yang ditanam, justru banyak yang kondisinya mati dan mengering, bahkan jumlah pohon yang mati itu mencapai puluhan pohon. Pantauan di sepanjang jalur Depasar-Gilimanuk yang melalui wilayah Kota Negara yakni ruas Jalan Gajah Mada, Jalan Sudirman dan Jalan Ngurah Rai, memang banyak ditemukan kondisi pohon perindang yang mati. Di pinggir jalan ini saja sudah ada sedikitnya 50 pohon tangi yang ditaman berderet dengan jarak sekitar lima meter antara satu pohon ke pohon yang lain  yang tidak dapat tumbuh serta kondisinya mati dan mengering. Selain penanaman pohon di pinggir jalan perkotaan, seluruh desa yang ada dianggarkan oleh Pemkab Jembrana setiap desa Rp 10 juta untuk melakukan penanaman pohon di pinggir jalan nasional maupun jalan desa.  Namun pohon yang ditanam jenis tangi oleh pemerintah desa juga kondisinya banyak yang mati. Hal ini terjadi menurut sejumlah warga lantaran tidak ada yang memelihara. Kabarnya, pihak desa hanya menganggarkan dana untuk penanaman, namun tidak menganggarkan untuk pemeriharaan sehingga ratusan pohon yang telah ditanam mati.  Salah seorang warga, Ariana asal Desa Dangintukadaya, Jembrana ditemui Minggu (26/8) mengatakan, pohon perindang di pinggir jalan di depan rumahnya tersebut mati karena tidak mendapat perawatan. “Matinya sudah lama, itu karena tidak pernah ada yang merawat. Terlebih saat ini musim kemarau, kalau tidak disiram jelas mati,” ujarnya. Semenatara itu, Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan dikonfirmasi Minggu kemarin tidak menampik kondisi pohon tangi yang ditanam di pinggir jalan itu saat ini kondisinya mati. Namun menurutnya, pohon itu masih tanggung jawab pihak rekanan atau penyedia tanaman.  Menurut orang nomor dua di Bumi Makepung ini, dalam pelaksanaan kegiatan penanaman pohon perindang jalan tersebut, Pemkab Jembrana membeli pohon tangi dari rekanan dalam kondisi tanaman yang sudah tumbuh. Pihaknya memastikan pihak rekanan yang menyediakan pohon tangi tersebut segera mengganti pohon yang kini kondisinya mati karena masih menjadi tanggung jawab pihak penyedia hingga tanaman tersebut tumbuh. “Kita membeli hidup. Jadi kalau ada yang mati menjadi tanggung jawab penyedia tanaman untuk menggantinya. Nanti kita minta segera pihak penyedia tanaman untuk mengganti yang mati,” tandasnya.

wartawan
Putu Agus Mahendra
Category

Gubernur Koster Resmikan Gedung Universitas Terbuka Denpasar Dukung Program 1 Keluarga 1 Sarjana

balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Bali, Wayan Koster menargetkan angka partisipasi kasar perguruan tinggi di Bali sebesar 50 persen. Pasalnya, saat ini angka partisipasi kasar perguruan tinggi di Bali dibawah 50 persen. Sehingga pihaknya mencanangkan program 1 keluarga 1 sarjana untuk keluarga miskin di Bali. Demikian disampaikan orang nomor satu di Bali ini saat Peresmian Gedung Universitas Terbuka (UT) Denpasar (2/7).

Baca Selengkapnya icon click

Penerimaan Murid Baru: Jalur Tikus Terputus, Sekolah Swasta International Jadi Trend

balitribune.co.id | Gianyar - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 semakian rapi dan ketat. Peluang jalur tikus dengan berbekal surat sakti atau lainnya tidak ada lagi. Kalangan Pejabat eksekutif maupun legislatif pun kini merasa lega, karena tidak ikut-ikutan dipusingkan titipan. Sementara sejumlah sekolah Swasta International justru jadi pilihan orang tua kelas menengah keatas.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Made Dharma Divonis Bebas Majelis Hakim dari Dakwaan Pemalsuan Surat

balitribune.co.id | Denpasar - Mantan anggota DPRD Kabupaten Badung, I Made Dharma (64) divonis bebas oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Denpasar dalam perkara dugaan pemalsuan surat pada Selasa (1/7). Putusan ini sekaligus memulihkan hak-hak mantan anggota DPRD Badung tersebut setelah sempat ditahan sejak proses hukum berjalan.

Baca Selengkapnya icon click

Scoopy Velocreativity, Serunya City Rolling Bareng Konsumen Honda Scoopy Bali

balitribune.co.id | Denpasar – Astra Motor Bali kembali menggelar kegiatan seru bertajuk "Scoopy Velocreativity", mengajak 30 konsumen setia pengguna Honda Scoopy di Bali untuk merasakan pengalaman city rolling penuh gaya dan kreativitas di tengah hiruk pikuk kota Denpasar, Senin (30/6).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

HUT ke-49 Perumda Tirta Tohlangkir, Bupati Karangasem Tegaskan Pentingnya Pelayanan Prima

balitribune.co.id | Amlapura - Suasana semarak mewarnai puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 Perumda Tirta Tohlangkir, Minggu (29/6). Kegiatan yang dirangkaikan dengan Car Free Day (CFD) di Jalan Veteran ini dihadiri langsung oleh Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata, yang memberikan apresiasi serta pesan tegas kepada seluruh jajaran Perumda.

Baca Selengkapnya icon click

Sidak Ditolak, Dewan Badung Minta Disnaker Fasilitasi Warga PHK Gugat Cafe Organic Petitenget ke Pengadilan

balitribune.co.id | Mangupura - Datang dengan niat baik menindaklanjuti informasi perselisihan hubungan industrial antara PT Conscious Coconut Collective alias Cafe Organic dengan pihak karyawan, Komisi IV DPRD Badung justru menerima perlakuan tidak menyenangkan, Selasa (1/7). 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.