
BALI TRIBUNE - Musim ekstrim di akhir tahuan dimulai, hujan disertai angin kencang diperkirakan bakal menerjang sejumlah wilayah Bali, termasuk Gianyar. Keberadaan sejumlah pohon yang berpotensi menimbulkan bencana pun kini jadi perhatian warga. Selain membahayakan pengguna jalan, pohon juga mengancam bangunan dan fasilitras lainnya. Menyikapi itu, warga mulai melakukan antisipasi dengan melakukan pemangkasan pohon. Pantauan Bali Tribun, Senin (28/11), sejumlah pohon yang membahayakan keselamatan pengguna jalan dan fasiliatas umum mulai dipangkas oleh warga. Termasuk di Jalan Hanoman , Padangtegal Ubud, sejumlah pohon yang berpotensi tumbang menimba kendaraan maupun pertokoan ditebangi. “Untuk antisipasi di musim hujan ini, khawatirnya wisatawan yang melintas, kendaraan yang parkir bisa kena tumbangan, jika pohonnya rebah,” terang tokoh Padantgeal, Ubud, I Kadek Era Sukadana. Sebagaimana langkah warga di Pada Tegal Ubud ini, sejumlah warga juga menyadari bahaya yang mengancam ini. Pohon-pohon tua pun ditebang dan dipangkas secara mandiri. Namun bagi pohon-pahon yang disakralkan, membutuhkan sebuah proses ritual. Meski demkian, diakuinya, di sejumlah tempat parkir objek wisata di Ubud, belum semuanya diantisipasi. Padahal deretan mobil pariwisata di bawah pohon rindang ini bisa berubah menjadi petaka. Ketua Badan Penangggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Gianyar AA Oka Digjay menyebutkan, pihaknya sudah menghimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati pada musim sekarang. mengingat curah hujan yang cukup deras disertai dengan hembusan angin kencang, dipastikan dapat memicu terjadinya bencana alam. Untuk itu layak diwaspadai melalui berbagai hal, terutama berperi kehidupan yang ramah terhadap lingkungan. “Kepada jajaran di BPBD, kami sudah instruksikan siaga dan meningkatkan kegiatan dan pengawasan guna menghindari hal-hal yang tidak dinginkan terjadi,” terangnya. Sementara kepada seluruh warga masyarakat diimbau untuk meningkatkan intensitas kebersihan lingkungan sekitar. Misalnya memangkas dahan atau ranting pohon yang beresiko roboh serta lebih mengintefsifkan kegiatan gotong royong dan kebersihan lingkungan guna menghindari berkembangnya jentik nyamuk penyebab demam berdarah. Musim hujan sudah turun sejak beberapa pekan terkahir di wilayah Bali dan Gianyar pada umumnya. Bahkan hujan yang sekali turun pada awal musimnya ini sudah mendatangkan bencana banjir, longosr dan pohon tumbang di sejumlah titik. “Tujuh kecamatan di Gianyar dalam kondisi rawan bencana. Namun potensi tanah longsor terbesar berada di tiga kecamatan, Payangan, Tegalalang dan Tampaksiring,” jelasnya. Sedangkan untuk banjir, selain karena intensitas air cukup besar karena hujan, Oka Digjaya menilai sebagian banjir juga diakibatkan oleh gorong-gorong yang tersumbat sampah. “Masyarakat kami imbau untuk meningkatkan kewaspadaan di saat musim hujan. Apabila ada got yang tersumbat segera dibersihkan sampahnya, karena pasti menyebabkan banjir,” wantinya.