
balitribune.co.id | Semarapura - Wabah demam berdarah, membuat tiga siswa SMP di Klungkung harus absen mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sejak digelar Senin (22/4) lalu. Ketiganya terpaksa harus istirahat total dan dirawat opname di RSUD Klungkung. Mereka harus mengikuti ujian susulan nanti sekitar bulan Mei yang akan datang.
Siswa yang tidak dapat mengikuti UNBK hari pertama itu adalah Putu Cindy Ayunda Sari, yang tercatat sebagai siswa SMP N 1 Semarapura. Cindy sudah dirawat di RSUD Klungkung sejak Sabtu (20/4), karena terjangkit demam berdarah.
Bahkan ada satu siswa lagi di SMP 1 Semarapura yang juga yang nyaris tidak bisa ikut UNBK, karena drop akibat DB. Beruntung kondisinya kian membaik, hingga akhirnya dapat mengikuti ujian.
"Awalnya orangtua siswa yang bersangkutan, menyampaikan kepada kami anaknya masih di RS paginya. Siangnya ternyata sudah diizinkan pulang karena kondisinya sudah membaik, sehingga bisa ikut UNBK,” ujar Kepala SMPN 1 Semarapura, Nyoman Karyawan, Rabu (24/4/2019).
Sementara, dua siswa lainnya yang tidak bisa mengikuti UNBK yakni siswa di SMP N 2 Semarapura. Mereka tidak bisa mengikuti ujian nasional, juga karena terjangkit DB dan harus dirawat di RS.
"Nanti semua yang tidak dapat mengikuti UNBK, akan mengikuti ujian susulan pada bulan Mei 2019 mendatang. Walau demikian, secara umum pelaksanaan UNBK SMP ini berjalan aman dan lancar," jelas Sekretaris Dinas Pendidikan Klungkung, Ketut Sujana.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Klungkung, UNBK tingkat SMP tahun ini diikuti sebanyak 9 dari 24 sekolah. Ada penambahan sekolah yang ikut UNBK, yakni SMPN 4 Banjarangkan. Sedangkan 8 SMP yang sudah UNBK sejak tahun lalu yakni SMP Negeri 1 Banjarangkan, SMP Negeri 2 Banjarangkan, SMP Negeri 1 Semarapura, SMP Negeri 2 Semarapura, MTs Hasanudin Semarapura, SMP Negeri 1 Dawan, SMP Negeri 1 Nusa Penida, dan SMP Negeri 2 Nusa Penida.
Sedangkan 15 sekolah lainnya menggelar ujian secara manual menggunakan lembar soal dan jawaban. Kendala yang dihadapi sekolah, yang tidak bisa ikut UNBK karena keterbatasan komputer di sekolah. Jumlah siswa yang mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ini sebanyak 3.125 siswa dari 24 SMP di Klungkung.