Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Diduga Sakit Jantung, Seniman Tatto Meninggal Dalam Kamar

Bali Tribune / Korban saat berada di Rumah Sakit, Minggu (11/8).
balitribune.co.id | Tabanan - Seorang seniman tatto ditemukan meninggal dunia di dalam kamar tidurnya di Jalan Cendrawasih, Nomor 30, Banjar Jambe Baleran, Desa Dajan Peken, Tabanan, Minggu (11/8) malam, sekitar pukul 19.45 Wita. Korban I Gusti Komang Arianta (41), atau yang akrab disapa Kojek, ditemukan dalam kondisi muntah darah, dan diduga meninggal dunia karena penyakit jantung yang diderita meskipun awalnya sempat diduga karena ledakan charger.
 
Informasi di lapangan menyebutkan peristiwa itu bermula ketika kakak kandung korban I Gusti Kade Darma (46), diberitahu oleh anaknya yang merupakan keponakan korban, Gusti Ayu Mas Aristania (13), bahwa korban ditemukan dalam posisi terlentang di lantai sebelah kasur di kamar tidurnya dengan kondisi mulut mengeluarkan darah.
 
Mendengar hal tersebut, saksi yang sedang berada di sebelah kamar korban menonton Moto GP pun langsung menghampiri korban dan melihat korban dalam posisi terlentang dengan lengan tangan kirinya berada diatas hidung.
 
Selanjutnya saksi pun menurunkan lengan tangan kiri korban dan melihat mulut korban telah mengeluarkan darah. Disekitar kepala dan telinga sebelah kiri korban juga terdapat cairan dan gumpalan darah serta kondisi korban dalam keadaan lemas. Atas kondisi tersebut saksi langsung berlari keluar rumah dan berteriak minta tolong. "Kebetulan saat itu ada orang yang duduk-duduk di kedai kopi di depan rumah korban, jadi kakak korban minta tolong untuk membawa korban ke Rumah Sakit, saat itu keluarganya panik," ujar salah seorang sumber di lapangan.
 
Sembari menunggu kendaraan siap, saksi bersama beberapa orang mengangkat korban keatas kasur sebelum kemudian dilarikan ke BRSU Tabanan. Sayangnya setibanya di UGD BRSU Tabanan, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. "Saat dilarikan ke rumah sakit itu denyut nadinya sebenarnya sudah tidak terasa," imbuh sumber.
 
Kapolsek Kota Tabanan, Kompol I Wayan Nuriata membenarkan perihal peristiwa tersebut. Dirinya mengatakan bahwa setelah mendapatkan laporan pihaknya langsung turun ke TKP dan melakukan olah TKP. Di dalam kamar korban sendiri memang ditemukan adanya charger hp yang rusak, namun berdasarkan pemeriksaan sementara penyebab kematian korban bukan lah karena ledakan charger seperti banyak informasi yang beredar. "Memang ada charger yang rusak di TKP, tetapi bukan itu penyebabnya," ungkapnya saat dikonfirmasi Senin (12/8).
 
Berdasarkan hasil interogasi, keponakan korban Gusti ayu Mas Aristania mengatakan bahwa sebelum kejadian tepatnya pada hari Minggu (11/8) sekitar pukul 08.00 Wita, korban sempat mengeluh sakit perut karena diare. Sehingga saksi pun diminta untuk membeli minuman Pocari Sweat dan Bear Brand. "Jadi sebelum saksi menemukan korban muntah darah itu, sekitar pukul 19.00 Wita saksi sempat mendengar korban batuk-batuk, hanya saja saksi tidak dihiraukan karena mengira batuk biasa dan ditinggal mandi," imbuhnya.
 
Sementara itu, menurur Dokter Jaga BRSU Tabanan, korban tiba di UGD BRSU Tabanan dalam kondisi sudah meninggal dunia serta tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan dalam tubuh korban. Sedangkan dilihat dari kondisi korban yang ditemukan dalam kondisi muntah gumpalan darah diduga korban mengalami gangguan pada hati. "Namun untuk mengetahui kepastian penyebab kematian korban harus dengan Otopsi. Sayangnya keluarga menolak dilakukan otopsi dan menerima peristiwa itu sebagai musibah," imbuhnya.
 
Hanya saja menurut kakak korban, adiknya tersebut memang sudah lama suka minum minuman keras, bahkan sejak masih duduk dibangku SMP sampai sekarang. Dan terakhir korban minum minuman keras pada hari Sabtu (10/8) sekitar pukul 24.00 Wita. Namun korban yang masih bujang ini tidak pernah mengeluh sakit. (u)
wartawan
Komang Arta Jingga
Category

Terciduk Google Maps, Tabir Eksploitasi Hutan di Taman Nasional Bali Barat Terbongkar

balitribune.co.id | Negara - Kawasan Hutan Bali Barat, yang selama ini menjadi benteng terakhir kelestarian ekosistem di ujung barat Pulau Dewata, kini dinilai sudah berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Berawal dari viralnya tangkapan layar peta digital Google Maps yang menunjukkan area "botak" di tengah rimbunnya tutupan hijau, tabir dugaan eksploitasi hutan oleh pihak swasta kian mencuat.

Baca Selengkapnya icon click

Korupsi Rumah Subsidi di Buleleng, 399 Dokumen Direkayasa, Negara Rugi Rp41 Miliar

balitribune.co.id | Denpasar - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali yang baru Dr. Catharina Muliana Girsang langsung tancap gas dalam membongkar kasus korupsi. Ini seiring ditetapkannya dua tersangka baru berkaitan dengan perkara penyelewengan bantuan rumah subsidi di Kabupaten Buleleng. Mereka masing - masing berinisial KB selaku pemilik dan Direktur PT Pacung Prima Lestari (Pengembang) dan IK ADP Relationship Manager Bank BUMN penyalur kredit.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Gagal Temui Kajari,  Warga Segel Kantor Desa Sudaji

balitribune.co.id | Singaraja - Akibat kecewa  tidak bertemu dengan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buleleng, Edi Irsan Kurniawan,massa dari Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng, bertindak anarkis. Kekecewaan  mereka memuncak dengan menyegel Kantor Desa Sudaji menggunakan kayu dan bambu serta spanduk.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Kolaborasi #bluBuatBaik Inovasi Layanan Digital Banking Menjadi Katalis Perubahan Perilaku Lingkungan

balitribune.co.id | Mangupura - BCA Digital secara resmi menginisiasi peluncuran kolaborasi #bluBuatBaik Waste Station Bali bersama Bluebird, Rekosistem, dan Monez di Pool Taksi Bluebird, Jimbaran, Rabu (17/12).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.