Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Polisi Terus Lidik Tewasnya Sekar

Bali Tribune/ EVAKUASI - Polisi saat mengevakuasi jenazah Putu Sekar yang tewas diduga dibunuh.
Balitribune.co.id | Singaraja - Kasus kematian Putu Sekar (51), warga Dusun Dauh Pura, Desa Depeha, Kecamatan Kubutambahan, yang diduga tewas dibunuh setelah dirampok, masih gelap. Hingga Rabu (15/7) polisi belum bisa mengidentifikasi pelaku yang membuat korban kehilangan nyawa ini.
 
Menurut Kapolsek Kubutambahan AKP Made Mustiada, pihaknya masih melakukan sejumlah langkah untuk melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus kematian Putu Sekar.
 
"Sejumlah saksi telah dimintai keterangan dan di lapangan kami terus melakukan penyelidikan," terang AKP Mustiada seizin Kapolres Buleleng,AKBP Made Sinar Subawa.
 
Sementara itu, hasil otopsi dan pemeriksaan atas jenazah Putu Sekar dirilis RSUD Buleleng melalui tim Forensik RSUD Buleleng, dr.Clarisa. Dalam keterangannya, dr. Clarisa mengatakan, hasil pemeriksaan menemukan ada empat luka terbuka pada bagian kepala belakang hingga dahi. "Hasil autopsi ini akan kami kolaborasikan dengan hasil pemeriksaan sebelumnya," kata Clarisa.
 
Menurutnya, luka pada bagian kepala korban lebih mengarah pada kekerasan benda tumpul. Hanya saja, ia belum menyimpulkan penyebab kematian korban. Untuk menentukan penyebabnya, lanjut dr. Clarisa, harus ada saksi yang melihat peristiwa saat kekerasan dilakukan.
 
"Kami tak bisa menentukan penyebabnya, kalau benda, harus ada saksi yang melihat. Namun hasil pemeriksaan lebih mengarah pada kekerasan benda tumpul. Untuk rentang waktu kematian kami akan rilis sekaligus dengan hasil visum," imbuhnya.
 
Ia juga tidak mengungkap bagian luka mematikan yang menjadi penyebab korban kehilangan nyawa. "Masih diperlukan pemeriksaan penunjang, bagian mana yang menyebabkan kematian karena sejauh ini tidak ditemukan luka signifikan," tandasnya.
 
 Berita sebelumnya, Putu Sekar (51) warga Desa Depeha, ditemukan tewas dengan kondisi kepala bersimbah darah, Senin (13/7) sekitar pukul 16.00 Wita. Korban ditemukan pertama kali oleh Desak Made Liarni,kakaknya, saat datang ke toko milik korban untuk membeli dedak.
 
Korban mengalami sejumlah luka menganga di kepala belakang,luka bagian pelipis kiri dan pelipis kanan dan luka dibagian dahi. Selain itu, sejumlah barang berharga milik korban juga hilang, di antaranya tas dan dompet, serta kalung emas yang biasa dikenakan oleh korban.
wartawan
Khairil Anwar
Category

Barong Brutuk Terunyan Diusulkan Jadi WBTB

balitribune.co.id | Bangli - Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli tahun ini mengusulkan satu unsur budaya untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTB) Indonesia. Adapun yang diajukan adalah tarian Barong Brutuk,  Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Akhir 2025 TPA Suwung Tutup Permanen, Mulai 1 Agustus Tidak Terima Sampah Organik

balitribune.co.id | Denpasar - Terhitung mulai 1 Agustus 2025, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Sarbagita Suwung tidak lagi menerima kiriman sampah organik. Selanjutnya, TPA seluas 32,4 hektare ini akan ditutup secara permanen pada akhir Desember 2025. Informasi tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, dalam siaran pers pada Rabu (30/7).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Menjaga Warisan Budaya Dunia Jatiluwih

balitribune.co.id | Dalam beberapa tahun belakangan ini, eksistensi Jatiluwih sebagai warisan budaya dunia terus menjadi perbincangan dari berbagai kalangan karena ditengarai  adanya pembangunan fisik yang semakin masif. Pesatnya pembangunan tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang mengunjungi kawasan Jatiluwih.

Baca Selengkapnya icon click

Kapal Tanker Pertamina Diduga Bocor, Bencana Lingkungan Mengintai

balitribune.co.id | Singaraja – Kondisi kapal tanker Floating Storage Ofloading (KSO) Cinta Natomas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang sedang tambat di Pelabuhan Celukan Bawang semakin mengkhawatirkan. Kapal yang memuat limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) akibat endapan minyak mentah itu diduga mengalami kebocoran.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.