Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Kantor MDA Bali Berdiri Megah Dilengkapi Ruangan Khusus untuk Koordinasi Forum Perbekel

Bali Tribune / Gubernur Bali Wayan Koster

balitribune.co.id | DenpasarGubernur Bali Wayan Koster, Rabu (2/9) menghadiri upacara Pecaruan dan Pemelaspasan Kantor Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali di Denpasar. Kantor baru ini juga dilengkapi ruangan khusus untuk kepentingan koordinasi Forum Perbekel Provinsi Bali. 

Hal tersebut untuk bersinergi dalam upaya menangani desa dan juga desa adat, sebab kata dia semuanya memiliki tanggung jawab dalam membangun Bali. "Jadi saya kira itulah sebabnya agar sama-sama bisa ngantor di sini, forum perbekelnya juga bisa kumpul-kumpul kabupaten kotanya berembuk di sini, kemudian berkoordinasi dengan MDA. Sehingga desa dan desa adat di Bali ini akan berjalan harmonis, mulai dari majelisnya, sampai ke tingkat desa dan desa adat," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, gubernur asal Buleleng ini menceritakan awal dirinya berkeinginan membangun gedung MDA di Bali. Pada tahun 2013, ia duduk sebagai pansus DPR RI merancang Undang-Undang Desa dan dalam salah satu babnya terdapat tentang desa adat. Mengingat di Bali ada desa dinas dan juga desa adat. “Jadi Undang-Undang Desa ini tidak hanya tentang desa, tetapi memuat juga tentang desa adat di bab 13,” kenang orang nomor satu di Bali ini.

Ketika itu pihaknya berjuang dan akhirnya semua fraksi setuju memasukkan desa adat ke dalam rancangan Undang-Undang Desa. Kenapa memasukkan desa adat? "Supaya di daerah-daerah lain yang ada di luar Bali yang desa adatnya sudah tidak ada lagi, adatnya tetap ada,” katanya. 

Ia menuturkan, dalam rancangan tersebut  menyempatkan diri bertemu dengan Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) yang kini berubah nama menjadi MDA. Ketika itu kantor MUDP menumpang di Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Saat berdiskusi di kantor MUPD ini ia tersentuh melihat keadaan dari kantor ini. Koster pun dalam lubuk hatinya berjanji jika menjadi Gubernur Bali akan membangun gedung yang representatif untuk majelis utama yang mengurusi seluruh desa adat yang ada di Bali. 

Gedung MDA berlantai III yang dibangun di atas tanah seluas 11 are, menggunakan dana CSR dari BUMN, bank pemerintah dan juga swasta, hingga BPD Bali. Dirinya pun bersurat ke direksi di pusat untuk meminta bantuan dalam upaya membangun gedung yang terletak di Renon, Denpasar.

Hingga saat ini sudah terkumpul CSR sebesar Rp26 miliar, untuk gedung MDA diambil dari CSR Rp 9,8 miliar. Gedung yang dibangun dari CSR ini sangat megah, lebih megah dari kantor Gubernur Bali. “MDA sudah punya kantor yang representatif, bagus, dan megah," ucapnya.

Bendesa Agung MDA Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putu Sukahet menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Bali yang telah merealisasikan janjinya untuk membangun gedung MDA Provinsi Bali serta di kabupaten/kota se-Bali. Hal ini adalah salah satu komitmen gubernur dalam membangun adat dan juga budaya Bali. 

Pada kesempatan yang berlangsung di hari Purnama Ketiga, Buda Manis, Juluwangi, Gubernur Koster dan juga Bendesa Agung MDA Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putu Sukahet menandatangani prasasti Iti Karya Pamlaspasan Lilagraha Majelis Desa Adat Bali.

wartawan
Ayu Eka Agustini

Gubernur: Hentikan Sementara Izin Toko Modern Berjejaring

balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Wayan Koster menginstruksikan Walikota/Bupati se-Bali untuk menghentikan sementara (moratorium) pemberian izin berupa Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) maupun izin usaha Toko Modern Berjejaring di seluruh wilayah kota/kabupaten di Bali. Hal ini tertuang dalam Instruksi Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2025 tentang Penghentian Sementara Pemberian Izin Toko Modern Berjejaring yang ditetapkan pada 2 Desember 2025. 

Baca Selengkapnya icon click

Sindikat Pembobol Kartu Kredit Internasional Diringkus di Ubud

balitribune.co.id | Gianyar - Setelah melalui proses yang marathon, Polres Gianyar akhirnya berhasil mengungkap sindikat pencurian kartu kredit jaringan internasional yang beraksi di kawasan wisata Ubud. Sasarannya turis mancanegara, sepuluh orang pelaku sudah diamankan.   Empat pelaku adalah warga negara Indonesia, dua warga negara China, dan empat warga negara Mongolia, dengan total kerugian korban mencapai ratusan juta rupiah.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Warga Minta Pindahkan Tiang, PLN Kirim Rincian Biaya Jutaan Rupiah

balitribune.co.id | Singaraja - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menuai somasi setelah diminta menggeser tiang listrik justru mendapat jawaban rincian biaya berjumlah jutaan rupiah. Warga mengaku terpaksa melayangkan somasi setelah pihak PLN tidak mengindahkan permintaannya agar menggeser tiang listrik yang menghalangi aktivitasnya.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.