
balitribune.co.id | Negara - Tepat Senin (4/7) hari ini sepekan sudah musibah tenggelamnya KMP Yunicee terjadi di perairan selat Bali. Jumlah korban KMP Yunicee dalam daftar pencarian yang ditemukan kini bertambah. Sehingga masih ada 17 orang dalam daftar pencarian.
Pasca musibah tenggelamnya KMP Yunicee di perairan selat Bali Senin (28/6) lalu, terdapat 18 orang yang dilaporkan hilang di Posko SAR Terpadu Pelabuhan Gilimanuk. Pencarian terhadap 19 orang tersebut kini sudah memasuki hari ke tujuh. Memasuki sepekan pristiwa kapal naas tersebut, Minggu (4/7) kembali ditemukan korban meninggal dunia. Jenasah korban KMP Yunicee ini ditemukan mengapung di perairan Muncar, Banyuwangi. Jenasah salah satu korban yang dilaporkan hilang itu ditemukan oleh awak kapal ikan Gardan Putri Kuning.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Minggu kemarin, penemuan korban KMP Yunicee ini berawal setelah kapal ikan Gardan Putri Kuning Sabtu (3/7) pukul 17.00 WIB brangkat berlayar dari Pelabuhan Perikanan Muncar menuju perairan Tanjung Sembulun untuk mencari ikan. Sekitar pukul 01.15 WIN Kapal Gardan Putri Kuning melepas jaring ikan. Saat itulah dua oranh siswa yang sedang Praktek Kerja Lapangan yang ikut di kapal yakni Rio Efendi (17) dan Riyan (17) melihat ada bemda mengapunh mirip tubuh manusia.
Setelah dipastikan benda itu adalah mayat manusia yang mengapung dengan posiai tertelungkup, keduanya langsung berteriak memberitahu nelayan lain. Para nelayan di kapal ikan itu akhirnya batal menebar jaring. Mereka langsung mengevakuasi mayat terapung tersebut. Awak kapal ikan tersebut mengikat jenasah tersebut dengan tali selanjutnya di tarik menuju Pelabuhan Perikanan Muncar. Kapal yang mengevakuasi jenasah tersebut baru tiba kembali di Pelabuhan Perikanan Muncar sekitar pukul 01.30 Wita.
Setiba di pelabuhan perikanan, salah satu siswa praktek, Rio Efendi menghubungi piket Pelabuhan, Dimas untuk memberitahu Kapal Gardan Putri Kuning telah menemukan mayat di tengah laut. Laporan tersebut langsung diterukan ke pihak Basarnas Banyuwangi, Koramil dan Polsek Muncar. Jenasah tersebut dievakuasi ke darat oleh awak kapal Gardan Putri Kuning. Setiba Tim SAR bersama Polisi dan TNI di Pelabuhan Perikanan Muncar, dilakukan pemeriksaan terhadap jenasah yang kondisnya membusuk tersebut.
Saat diindentifikasi, jenasah ditemukan memakai baju kaos lengan panjang warna hitam dan celana levis warna hitam itu. Ditemukan dompet berisi KTP dan SIM A atas nama Juliadi (30), dengan alamat Kampung Babakan RT./RW 01 Ciampanan, Cineam Tasikmalaya, Jawa Barat. Setelah dikonfirmasikan ke pihak operator kapal, diketahui Juliadi merupakan pelayan kantin KMP Yunicee milik perusahaan pelayaran PT Surya Timur Line yang tenggelam sepekan yang lalu. Kini masih ada 17 nama dalam daftar pencarian orang.
Kepala Basarnas Bali I Gede Darmada, ketika dikonfirmasi membenarkan kalau satu korban atas nama Juliadi ditemukan di perairan Muncar. Diakunya korban yang ditemukan ini memang tidak tercatat dalam manivest kapal. “Dari hasil pemeriksaan korban teridetifiksi Juliadi yang merupakan ptugas kantin KMP Yunicee. Saat ini jenasahnya dititip di RSUD Belambangan, Banyuwangi menunggu diambil pihak keluarganya,” ungkapnya. Ia menyebut operasi pencarian sesuai dengan ketentuan dilaksanakan sampai hari ke tujuh.