
balitribune.co.id | Negara - Di tengah situasi sulit akibat dampak pandemi Covid-19 yang telah mewabah sejak awal 2020 lalu, pihak perguruan tinggi diminta memiliki sense of crisis. Kampus diharapkan melakukan jemput bola. Untuk meringankan beban keluarga mahasiswa terkait biaya kuliah, kampus diminta melakukan berbagai inovasi.
Dalam upaya meringankan beban keluarga atas biaya pendidikan mahasiswa asal Jembrana, Pemkab Jembrana kembali menyalurkan bantuan mahasiwa berprestasi diwilayahnya. Bantuan yang diberikan merupakan tahap II tahun 2021 diserahkan secara simbolis Bupati jembrana I Nengah Tamba didampingi Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna, di GOR Kresna Jvara, Jumat (10/12) lalu.
Kali ini total beasiswa diserahkan mencapai Rp 2,4 miliar. Sementara penerima sebanyak 800 orang mahasiswa. Rinciannya masing-masing mahasiswa menerima sebesar Rp 3 juta. Selain kepada mahasiswa berprestasi, juga diserahkan beasiswa kepada enam orang mahasiswa kurang mampu yang sedang menempuh pendidikan tinggi untuk jenjang D3 serta Perhotelan, masing-masing sebesar Rp 3 juta.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba meminta perguruan tinggi agar dapat melakukan langkah-langkah dan antisipasi dengan cara Jemput Bola. Ia beralasan dimasa pandemi ini begitu banyak masyarakat terdampak. Terlebih mereka yang anaknya kuliah. “Pendidikan memang memerlukan biaya yang cukup tinggi. Tahun ini diberikan beasiswa sebesar Rp4,8 miliar. Dua periode setiap tahunnya. Belum lagi biaya lainnya yang harus ditanggung oleh orang tuanya seperti bekel keseharian dari para mahasiswa termasuk biaya kost dan lainnya jika mereka kuliahnya di luar daerah. Solusi ini yang harus dipikirkan,” imbuhnya.
Ia berharap pihak perguruan tinggi dapat hadir di saat masa sulit akibat dampak Covid-19 dengan melakukan berbagai inovasi. ”Kita saat ini dalam situasi Covid-19. Ini masa-masa yang sangat sulit. Kalau dulu (sebelum pandemi) para orang tua atau keluarga para mahasiswa semuanya bisa bekerja dan berpenghasilan. Namun saat ini mereka kebanyakan kehilangan penghasilannya. Karena itu kami minta agar Universitas Udayana hadir di Jembrana dengan melakukan langkah dan inovasi-inovasinya,” harapnya.
Terkait teknis dan pola yang digunakan, Bupati Tamba menyerahkan sepenuhnya kepada pihak universitas itu sendiri. Pihaknya hanya mita kampus berinovasi. “Saat ini (pandemi Covid-19), pihak kampus harusnya memiliki sense of crisis. Saya harap Universitas berinovasi dan jemput bola. Namun, untuk pola yang dilakukannya itu kami serahkan sepenuhnya kepada pihak Universitas,” tegasnya.
Salah seorang perwakilan dari mahasiswa berprestasi, Ni Made Ritayanti (21) asal Banjar Yeh Buah, Mendoyo mengaku beasiswa yang diberikan ini sangat bermanfaat dan membantu untuk meringankan beban dalam biaya pendidikannya. “Kami dan orang tua yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas, beaiswa ini sangat membantu kami dalam mengikuti pendidikan,” jelasnya.
Ia mengaku akan memacu prestasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia generasi muda di Jembrana. Selain itu, beasiswa dari pemerintah kabupaten Jembrana ini tentu kami jadikan pemicu semangat untuk terus berkarya.