
balitribune.co.id | Bangli - Anggaran untuk bahan bakar minyak (BBM) untuk armada damkar minus. Padahal selain layani bila terjadi musibah kebakaran,armada damkar acap kali turun jika terjadi bencana dan memenuhi permintaan masyarakat.
Kepala Pol PP dan Damkar Bangli Dewa Agung Surya Darma mengatakan, anggaran BBM bagi armada damkar Rp 7 juta per tahun. Besaran anggran yang di plot berkaca dari musibah kebakaran yang terjadi tahun sebelumnya yakni 19 kebakaran per tahun. Mobilitas armada damkar selain turun ketika terjadi musibah kebakaran, juga sering terlibat ketika terjadi bencana. ”Jika terjadi bencana tanah longsor, armada sering kali turun lakukan penyemprotan,” ungkapnya, Selasa (21/12/21).
Selain itu armada juga sering turun untuk memenuhi permintaan masyarakat, seperti penyedian air bersih ketika berlangsung kegiatan upacara keagamaan. ”Armada damkar bukan semata mata turun ketika terjadi kebakaran namun turun ketika terjadi bencana dan kegiatan sosial masyarakat,” jelas Kasat Pol PP asal Puri Susut, Kecamatan Susut ini.
Kata Agung Suryadrama untuk anggran BBM yakni Rp 7 juta per tahun dengan lihat mobilitas armada maka sejak dua bulan terakhir anggaran BBM sudah habis. Sementara untuk jumlah armada damkar sebelumnya sebanyak 2 unit dan 1 unit mobil tanky untuk suplay air. “Kami juga lakukan pengadaan mobil damkar baru tahun ini dan mobil sudah datang ,sehingga total jumlah armada jadi 3 unit,” sebutnya.
Disamping masalah anggran BBM, Agung Suryadaram juga menyinggung kecilnya biaya perawatan yakni untuk biaya perawatan rutin hanya Rp 10.500.000, sedangkan untuk suku cadang Rp 40 juta yang peruntukanya bagi 8 kendaraan termasuk damkar. ”Walaupun dalam kondisi serba kekurangan kami berusaha selalu turun jika terjadi pengaduan atau permintaan dari masyarakat,” sebutnya.
Pihaknya berharap kedepan dengan penambahan armada juga harus dipikirkan masalah BBM dan juga untuk biaya perawatan.