
balitribune.co.id | Amlapura - Beberapa hari menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga kebutuhan pokok, utamanya jenis bumbu dapur seperti cabai terus mengalami kenaikan. Di Pasar Amlapura Timur, Karangasem, harga cabai rawit kualitas super saat ini sudah mencapai Rp 80.000-85.000 perkilonya.
Sejumlah pedagang di Pasar Amlapura Timur, Amlapura Barat dan Pasar Karangsokong, Subagan, mengaku jika kenaikan harga cabai ini mulai terjadi sejak tiga pekan lalu, dimana sebelumnya harga cabai rawit hanya sebesar Rp. 20.000-25.000 perkilo. Gagal panen akibat lahan cabe petani membusuk serta kurangnya pasokan cabe dari luar Karangasem, juga menjadi pemicu utama tidak terkendalinya lonjakan harga cabai di pasaran.
Ni Nengah Ariani, salah satu pedagang Sembako dan bumbu dapur, di Pasar Amlapura Timur, kepada media ini, Selasa (21/12/2021), mengatakan jika harga bahan kebutuhan pokok jenis bumbu dapur yang paling keras naiknya hanya cabai rawit saja, sedangkan harga jenis bumbu dapur lainnya, seperti bawang merah dan bawang putih relatif masih stabil. “Yang naik itu cabai rawit saja paok, kalau yang lainnya masih stabil belum ada lonjakan. Lainnya sayur juga sekarang mengalami kenaikan, seperti harga kol dan sayur hijau,” sebutnya.
Dikatakannya, saat ini dia dan pedagang lainnya hanya berharap pasokan cabai dari luar Karangasem, seperti dari Kintamani, Baturiti maupun pasokan cabe dari Pulau Jawa. Diperkirakan lonjakan harga kebutuhan pokok utamanya cabai dan jenis bumbu dapur lainnya, akan terus terjadi jika pasokan cabai dari luar makin berkurang.
Sementara itu, menyikapi lonjakan harga cabai dan kebutuhan pokok lainnya yang terjadi jelang perayaan Natal dan Tahun Baru ini, Bupati Karangasem I Gede Dana bersama Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta dan Kadisperindag Karangasem, melakukan Sidak ke Pasar Amlapura Timur, Pasar Amlapura Barat dan ke Pasar Karangsokong.
Dari hasil pemantauan harga di pasar, Bupati Gede Dana kepada awak media mengakui memang ada lonjakan yang signifikan pada salah satu jenis bumbu dapur yakni cabe rawit. Sedangkan harga kebutuhan pokok lainnya seperti beras, daging, bawang merah, bawang putih relatif masih stabil. Terkait harga cabai diakuinya memang selalu fluktuatif dan saat ini harganya mengalami peningkatan karena sebagian besar pasokan cabai berasal dari Kintamani dan Baturiti, sementara pasokan cabai dari petani di Karangasem berkurang akibat gagal panen yang dialami petani di Karangasem.
“Tadi saya tanya pedagang, katanya mereka mendapatkan pasokan cabai dari Kintamani, karena petani lokal di Karangasem mengalami gagal panen. Nah karena itulah mulai sekarang saya mengajak masyarakat di Karangasem untuk menanam cabai sendiri di rumah, dengan memanfaatkan lahan pekaranagan atau halaman rumah. Bisa juga membuat media tanam yang sederhana,” saran Gede Dana.
Sedangkan mengenai kenaikan harga kebutuhan pokok yang terjadi saat ini, menurutnya itu masih dalam ambang wajar. Artinya saat ini pihaknya belum akan menggelar operasi pasar atau pasar murah. “Kalau nantinya lonjakan harga sudah diluar ambang batas wajar, kami baru akan menggelar pasar murah,” tandasnya.