
balitribune.co.id | Bangli - Jumlah kendaraan yang diinapkan di terminal Loka Crana Bangli semakin banyak. Padahal ada larangan memanfaatkan terminal sebagai tempat penitipan kendaraan.
Kabid angkutan Dinas Perhubungan Bangli Sang Putu Surata saat dikonfirmasi tidak menampik ada warga memanfaatkan areal terminal untuk tempat titip kendaraan. Menyikapi masalah tersebut pihaknya telah lakukan pendataan pemilik kendaraan. ”Kebanyakan pemilik kendaraan warga yang tinggal sekitar terminal,” ungkapnya, Rabu (9/3) .
Rencana bagi mereka yang titipkan kendaraan di terminal akan dikenakan retribusi. Namun rencana tertunda, setelah pihak pengelola pasar memanfaatkan areal terminal untuk pedagang bermobil yang jual hasil pertanian. Seiring berjalanya waktu pasar hasil pertanian tidak berlanjut. Di tengah kekosongan areal terminal kembali dimanfaatkan warga sebagai tempat titipkan kendaraan. ”Kami akan koordinasi dengan pengelola pasar apakah areal terminal masih dimanfaatkan untuk pasar hasil pertanian,” ungkapnya.
Pengeloa Pasar Kidul Bangli Dewa Agung Adi Oka membenarkan sekitar enam bulan lalu lantai dasar pasar Loka Crana dimanfaatkan untuk pasar hasil pertanian. Namun upaya ini hanya berjalan selama sepekan saja. Lantaran pasar tidak berjalan secara optimal, lahan lantai dasar pasar Laka Crana kembali dimanfaatkan untuk parkir kendaraan pribadi. “Kami akan kembali koordinasi dengan otoritas terminal Loka Crana,” ungkapnya.