
balitribune.co.id | Negara - Pasar Desa Adat Lelateng kembali terbakar. Kali ini dua los pasar yang terletak di Banjar Peken, Lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng Kecamatan Negara ini ludes dilalap si jago merah pada Sabtu (4/2) malam. Sejumlah saksi telah diperiksa oleh pihak Kepolisian dan akan diturunkan pihak Laboratorium Forensik (Labfor) ke TKP.
Sebelumnya sempat terbakar pada Mei 2021, kini Pasar Desa Adat Lelateng kembali terbakar pada Sabtu malam. Kebakaran pasar ini diketahui sekitar pukul 20.30 Wita oleh petugas jaga malam pasar I Ketut Teduh (63). Warga Banjar Tinusan Lingkungan Ketapang ini mengaku bahwa mengetahui pertamakali terjadi kebakaran saat berkeliling pasar control situasi pasar. Di dalam pasar, saksi melihat ada Asap yang keluar dari dalam salah satu Los milik pedagang atas naman I Ketut Kartama.
Saksi mendekati sumber asap tersebut dan melihat asap membumbung ke atap los disertai kobaran api. Karena panik, saksi berteriak meminta tolong kepada warga sekitar pasar. Warga sekitar langsung datang ke pasar namun tidak bisa berupaya melakukan pemadaman karena api dengan cepat membesar.
Saksi meminta tolong kepada warga untuk menghubungi pihak Pemadam kebakaran. Berselang beberapa menit tiga unit armada pemadam kebakaran Satpol PP Jembrana tiba di lokasi kejadian.
Lantaran di dalam pasar banyak barang yang mudah terbakar, petugas pemadam kebakaran yang dibantu warga kesulitan memadamkan api yang sudah terlanjur membesar.
Kasat Pol PP Jembrana I Made Leo Agus Jaya mengatakan upaya pemadaman dilakukan hingga Minggu (5/2) pagi. “Kami pastikan sudah tidak ada titik api lagi,” ujarnya.
Ia memperkirakan penyebab dari kebakaran tersebut kemungkinan besar dikarenakan korsleting listrik, mengingat sebelumnya terjadi hujan deras disertai angin kencang.
“Memang siangnya terjadi hujan dan angin kencang, kemungkinan juga ada hal-hal listrik dan bagiamana kami juga belum tahu penyebabnya,” tandasnya.
Pemandaman api juga menggunakan water canon Polres Jembrana. Akibat kebakaran ini, dua unit bangunan los pasar ludes terbakar. Dua los tersebut terdiri dari 23 blok lapak pedagang diantaranya pedagang pakaian, pedagang kain, pedagang sembako, pedagang palen - palen, pedagang perlengkapan upacara dan pedagang makanan.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Adroyuan Elim dikonfirmasi mengatakan pasca kejadian kebakaran Pasar Desa Adat Lelateng ini, pihaknya juga telah menerjunkan Tim Inafis Polres Jembrana untuk melakukan olah TKP. Pihaknya mengakui sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.
“Kami sudah sempat periksa saksi yang mengetahui, sisanya Senin (6/2) hari ini diperiksa. Kemudian Rabu (8/2) informasi awal hasil kordinasi, Laboratorium Forensik (Labfor) juga akan turun ke Jembrana,” tandasnya.