
balitribune.co.id | Amlapura - Seluruh rangakaian Karya Agung Ida betara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih yang telah berlangsung selama hampir satu bulan penuh telah berakhir dengan upacara Penyineban dan Mendem Bagia Pula Kerthi pada Rabu (26/4/2023).
Pasca-berakhirnya seluruh rangkaian Karya Agung Ida Betara Turun Kabeh tersebut, seluruh aktifitas pendakian ke Puncak Gunung Agung kembali dibuka seperti biasa mulai Kamis (27/4/2023). Wisatawan asing dan domestik serta para petualang atau pecinta alam yang mendapat informasi dibukanya kembali jalur aktifitas pendakian ke Puncak Gunung Agung, langsung memulai aktifitas pendakian ke Gunung Agung.
Dalam sehari banyak pendaki yang mendaftar di Pos Pendakian Pura Pengubengan Besakih maupun Pos Pendakian Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, untuk mendaki ke Puncak Gunung Agung yang disucikan umat Hindu Bali tersebut.
Ketua Forum Pemandu Wisata Pendakian Gunung Agung, I Ketut Mudiada ketika dihubungi wartawan membenarkan terkait dibukanya kembali seluruh aktifitas pendakian ke Gunung Agugn di semua Pos Pendakian. “Sudah dibuka kembali pak. Nah begitu dibuka pendaki yang mau naik ke Puncak Gunung Agung langsung membludak, hari pertama saja sudah ada 56 orang pendaki yang naik dari tiga pos pendakian berbeda,” ungkapnya.
56 orang pendaki yang naik ke Puncak Gunung Agung hari pertama tersebyut masing-masing lima orang pendaki naik dari Pos Puragae, 48 Orang pendaki naik dari Pos Pendakian Pura Pasar Agung dan 5 orang pendaki naik dari jalur Temukus tau Edelweis.
Diakuinya selama satu bulan lalu, atau tepatnya saat berlangsungnya rangkaian Karya Agung Ida Betara Turun Kabeh di Piura Agung Besakih, banyak wisatawan asing, domestik dan pecinta alam yang datang ke pos pendakian untuk melakukan pendakoian, namun berdasarkan edaran dan larangan mendaki selama berlangsungnya Karya Agung Ida Betara Turun Kabeh, pihaknya tidak mengizinkan pendaki tersebut naik. Sebaliknya pihaknya meminta para pendaki dan wisatawan tersebut untuk menjadwalkan ulang pendakian ke Puncak Gunug Agung setelah selesai rangkaian Karya Agung di Besakih.