
balitribune.co.id | Gianyar - Keheningan jam istirahat tiba-tiba riuh di Banjar Sindu, Sayan, Ubud, Selasa (4/7/2023) dinihari, menyusul kebakaran yang melalap sejumlah palinggih di Griya Bujangga Waisnawa Mertha Bhuana Sumiamurti. Empat palinggih termasuk barong yang disakralkan dilalap si jago merah, mengakibatkan kerugian Rp 500 juta lebih.
Dari keterangan yang diterima Bali Tribune, musibah itu terjadi ekitar pukul 03.20 Wita. Api membakar sesuhunan, yakni Ratu Gede bermanipestasi barongket serta pelinggih kemulan, peliksari dan gedong penyimpenan. Anak Ida Rsi Bujangga, Komang Takuaki Banuartha menjelaskan, kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh adiknya. Saat itu, adiknya bangun dari tidurnya dikarenakan AC dan lampu di kamar tiba-tiba mati karena korsleting listrik.
Saat itu ia keluar dari kamar, lalu mendapati api sudah besar di merajan. "Saat keluar kamar, dilihat api sudah besar. Yang kebakar pelinggih kemulan dan peliksari, juga gedong sesuhunan Ratu Gede dan Ratu Lingsir. Tapi gedong Ratu Lingsir bisa diselamatkan," ujarnya saat ditemui di griya.
Atas musibah ini, dia sesuhunan berupa tapakan barong dan rangda ikut terbakar namun bagian topeng atau prarai masih dalam keadaan utuh. Habya pada bagian bulu barongket ludes terbakar, sehingga badannya tak berbentuk. Hiasan barong yang tersisa pun ditaruh berpencar di areal merajan. Sementara sesuhunan Ratu Lingsir dalam manipestasi rangda, meskipun sempat dikepung api, namun wujudnya masih utuh.
Terkait penyebab kebakaran, Takuaki dan keluarganya tak mengetahui. Jika ada yang menduga karena sisa persembahyangan, ia memastikan tidak. "Dugaan penyebabnya belum jelas. Kalau karena dupa persembahyangan, kami rasa tidak. Sebab jarak waktu antara bersembahyang dengan kebakaran jauh," ujarnya.
Kepala Dinas Damkar Gianyar, I Made Watha mengatakan, ia mendapatkan laporan tersebut sekitar pukul 04.35. Setekah pihaknya langsung menurunkan empat unit mobil damkar. Tiba di lokasi sekitar pukul 04.41 Wita. "Pokok benda yang terbakar berupaempat pelunggih dan satu barong. Tidak terdapat korban jiwa. Kami berhasil mengantisipasi api tak meluas kebangunan lain, karena di sekeliling merajan terdapat banyak bangunan dan rumah. Api bisa dipadamkan setelah 1,5 jam," kata Watha.