
balitribune.co.id | Bangli - Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika mendorong Pemkab Bangli untuk mempercepat pembahasan Perubahan APBD 2025. Jika sebelumnya pembahasan dilakukan pada September, kini Suastika berharap bisa dilakukan Juni. Bahkan terkait percepatan pembahasan, Ketut Suastika mengaku telah berkoordinasi secara lisan dengan Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta.
Kata Suastika, adapun pertimbangan percepatan pembahasan karena adanya kebijakan baru dari pemerintah pusat melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun 2025. Menurut Suastika, kebijakan tersebut berdampak langsung terhadap sejumlah kegiatan daerah yang dananya harus dikurangi atau digeser untuk kegiatan lain.
Tidak menutup kemungkinan kegiatan yang sebelumnya tidak masuk dalam anggaran justru mendapat porsi akibat efisiensi itu. Kondisi ini, kata Suastika, tentu memengaruhi arah kebijakan umum anggaran.
“Jadi kami dorong secepatnya Perubahan APBD,” tegas Suastika beberapa hari yang lalu.
Menurut politisi asal Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku ini, percepatan pembahasan Perubahan APBD akan berdampak positif terhadap pelaksanaan program fisik yang baru dapat dana setelah dilakukan efisiensi. Proyek yang membutuhkan anggaran besar dan waktu pengerjaan panjang bisa segera dibahas dan dieksekusi.
“Kalau misalnya Perubahan APBD baru dilakukan September, maka tidak berani mengambil proyek fisik,” ungkap politisi PDI-P ini.
Namun demikian, Suastika mengingatkan bahwa sebelum Perubahan APBD diajukan, Pemkab Bangli harus lebih dulu menyusun laporan realisasi anggaran semester pertama. Selain itu, diperlukan pula prognosis untuk tahun anggaran berikutnya sebagai dasar penyusunan perubahan.
Sementara itu, Penjabat Sekda Bangli I Made Ari Pulasari sebelumnya menyatakan bahwa banyak program dalam APBD 2025 terkena efisiensi. Salah satunya perjalanan dinas yang dipotong 50 persen. ADD (Alokasi Dana Desa) juga mengalami pengurangan, dari Rp86,03 miliar menjadi Rp71 miliar. Di sisi lain, ada kegiatan yang sebelumnya tidak dianggarkan namun kini mendapat alokasi, seperti pembangunan Sasana Budaya, Balai Kambang, dan Bangli Sport Center.