balitribune.co.id | Mangupura - Pertemuan Tingkat Pejabat Senior ke-20 atau 20th Senior Officials’ Meeting (SOM-20) Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) yang berlangsung 10-11 Desember 2025 di Kabupaten Badung, Bali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama regional dalam konservasi laut, pengelolaan perikanan berkelanjutan, dan peningkatan ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim. SOM-20 mempertemukan pejabat tinggi dari enam negara anggota CTI-CFF diantaranya Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste untuk membahas capaian program, menyepakati rencana kerja tahun 2026, dan menetapkan arah pelaksanaan program CTI CFF kedepan.
Pertemuan ini diselenggarakan oleh Sekretariat Regional CTI-CFF bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selaku National Coordinating Committee (NCC). Ketua Delegasi Indonesia sekaligus Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut, Hendra Yusran Siry, menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan kawasan segitiga karang.
“Indonesia memastikan bahwa setiap keputusan yang dihasilkan pada SOM-20 selaras dengan upaya peningkatan kesehatan ekosistem laut dan penguatan pengelolaan perikanan di tingkat nasional maupun regional. Melalui kerja sama yang solid antarnegara anggota, kita dapat mempercepat pencapaian target konservasi sekaligus memastikan keberlanjutan sumber daya bagi masyarakat pesisir," jelasnya kepada awak media di Badung, Rabu (10/12).
Wakil Ketua CSO Malaysia, Datuk Ching Thoo Kim, juga menekankan pentingnya sinergi regional. “Diskusi pada SOM-20 menunjukkan nilai penting dari kepemimpinan regional yang terkoordinasi. Dengan berbagi praktik baik dan wawasan teknis, kita dapat memastikan pengelolaan sumber daya segitiga terumbu karang secara berkelanjutan untuk generasi sekarang dan mendatang,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Sekretariat Regional CTI-CFF, Frank Griffin, menyampaikan Pre-SOM dan SOM-20 menjadi ruang penting untuk meninjau kemajuan dan menyelaraskan prioritas. Dalam pertemuan dimaksud, negara anggota berkontribusi aktif dalam agenda tata kelola, teknis, dan lintas sektor, serta menyepakati rencana kerja yang menjadi landasan kuat untuk implementasi tahun mendatang.
Sekretariat Regional CTI-CFF bersama KKP menegaskan komitmennya mendukung negara anggota dalam mengimplementasikan hasil keputusan SOM-20. Upaya bersama ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan berkelanjutan dan ketahanan kawasan, serta memastikan pengelolaan sumber daya laut segitiga karang yang berkelanjutan untuk generasi saat ini dan masa depan.
Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) adalah kemitraan multilateral dari enam negara yakni Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste yang bekerja sama untuk melindungi segitiga terumbu karang, pusat keanekaragaman hayati laut global. Sering disebut sebagai “Amazon Laut,” segitiga terumbu karang adalah rumah bagi 76% spesies karang dunia (lebih dari 600 spesies karang pembentuk terumbu) dan 37% spesies ikan terumbu dunia, yang mendukung mata pencaharian dan ketahanan pangan lebih dari 130 juta orang.
SOM-20 menghasilkan sejumlah keputusan penting salah satunya menyetujui rencana kerja dan anggaran 2026 dari Kelompok Kerja Teknis, yang akan mendukung aksi bersama di tingkat regional, termasuk dalam pengelolaan bentang alam (seascapes), perikanan berbasis ekosistem, kawasan konservasi laut, adaptasi perubahan iklim, dan perlindungan spesies terancam.