Air Mineral Berkristal Resahkan Warga | Bali Tribune
Diposting : 5 September 2016 10:17
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
air mineral
Air mineral Anzi yang didapati mengandung kristal bening.

Negara, Bali Tribune

Menjelang Galungan, warga di Jembrana dibuat resah dengan beredarnya air mineral tak layak konsumsi di pasaran. Beredarnya air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek Anzi itu terungkap setelah diributkan sejumlah warga Desa Yehembang, Mendoyo yang membeli air mineral gelas untuk persiapan hari raya, Minggu (4/9).

Warga yang membeli air mineral dengan harga paling murah tersebut mendapati kualitas air di dalam kemasannya tidak seperti air dalam kemasan merek lain. Seorang warga Yehembang yang membeli air mineral Anzi, Luh Putu Parwati mengatakan, jika dilihat kasat mata air dalam kemasan telihat bening.

“Namun jika digoyang-goyang akan nampak butiran-butiran bening menyerupai kristal penyedap rasa, dan apabila dibuka kemudian airnya dituang, butiran-butiran kristal kecil tersebut sebagian lengket di gelas kemasan. Kristal tersebut sangat terlihat jelas serta jika diraba akan terasa menyerupai pasir,” ujar Parwati.

Warga lainnya mengatakan, harga air Anzi jauh lebih murah, namun mereka was-was mengonsumsinya setelah mengetahui kualitas air produksi PT Anzi Batubulan, Gianyar tersebut berisi Kristal. Dalam label kemasan air ini juga tertera legalitas BPOM RI MD 265222002012-SNI. Warga meminta aparat untuk mengecek produk air mineral kemasan tersebut.

Keluhan warga mengenai air mineral Anzi  ini akan segera ditindaklanjuti Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Jembrana. Kepala Dinas Perindagkop Jembrana, I Made Sudantra melalui Kepala Bidang Perdagangan, I Komang Susila dikonfirmasi Minggu mengatakan hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan adanya keluhan konsumen mengenai kualitas produk air mineral dalam kemasan yang mengeluarkan kristal bening.

Atas informasi ini pihaknya akan menindaklanjutinya dengan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan dan Puskesmas di wilayah tersebut. Pihaknya akan turun ke lapangan  untuk memastikan dan mengecek produk itu, terlebih diakui pihaknya hingga saat ini belum mengetahui produk yang diperjualbelikan kepada masyarakat tersebut.

Pihaknya juga akan melakukan pengecekan terkait keaslian dan izin edar produk tersebut. Jika ditemukan mengandung bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan dan atau kadaluwarsa, selain akan meminta produk tersebut ditarik dari pasaran, juga akan berkoordinasi dengan Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bali dan pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya.

Menurutnya, kondisi makanan dan minuman dalam kemasan jika sampai dalam keadaan tidak layak dikonsumsi, pada umumnya disebabkan sudah expired atau selain pada proses produksi juga pengiriman hingga penggudangan yang tidak baik sehingga merusak kualitas produk, seperti terpapar panas sinar matahari hingga pada kontaminasi bahan-bahan kimia berbahaya.

Manajer CV Anzi Batubulan, Putu Darma Wisitra yang dikonfirmasi melalui telepon membenarkan adanya air mineral yang diproduksi perusahaannya mengandung butiran kristal seperti kapur. Menurutnya, sebagian kecil produknya mengandung butiran kristal seperti kapur dalam air kemasan bermerek Anzi tersebut akibat adanya kerusakan teknis pada fiter pabriknya yang tidak berfungsi sekitar tiga bulan lalu sehingga otomatis air tidak tersaring dengan baik.

Kerusakan itu pun baru diketahui setelah pihaknya memasarkan produknya. Diakuinya pihaknya telah menarik kembali produk tersebut agar tidak dikomsumsi masyarakat. Ia mengatakan produk yang bermasalah di Jembrana itu menurutnya dibeli di kabupaten lain sebab ia mengaku jika produknya belum sampai didistribusikan  ke wilayah Kabupaten Jembrana.

Pihaknya meminta maaf kepada masyarakat yang telanjur membeli produk Anzi bermasalah tersebut dan akan mengganti dengan produk yang baik dimana saat ini pabriknya telah berproduksi dengan normal. Ia justru meminta konsumen tidak takut mengomsumsi produknya karena sudah berstandar SNI dan sudah melalui proses pengujian ahli.