Cok Rat Dukung Mantra-Kerta, Puspayoga Ogah Berkomentar | Bali Tribune
Diposting : 9 January 2018 19:51
San Edison - Bali Tribune
KPU
Puspayoga (kanan) saat mendampingi Paket KBS-Ace saat mendaftar di KPU Provinsi Bali, Senin (8/1).

BALI TRIBUNE - Ada dua pemandangan menarik saat pendaftaran Wayan Koster dan Tjokorda Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace (KBS-Ace), di Kantor KPU Bali, Senin (8/1). Pertama, soal kehadiran Gubernur Bali Made Mangku Pastika, yang oleh beberapa orang disinyalir sebagai bentuk dukungan gubernur Bali dua periode itu untuk KBS-Ace.

Kedua, terkait kehadiran Menteri Koperasi dan UKM RI AA Ngurah Puspayoga, mendampingi Paket KBS-Ace. Menariknya, hubungan kedua tokoh yang sempat dianggap renggang gara-gara politik ini, sempat bersalaman di Ruang Transit di KPU Bali dan bertegur sapa.

Usai proses pendaftaran, Puspayoga memberikan penjelasan singkat terkait kehadirannya. Ia menegaskan sikapnya mendukung barisan pemenangan KBS – Ace. “Kok saya ditanya sikap? Jelas dong saya mendukung KBS – Ace,” tegasnya.

Mantan Wakil Gubernur Bali ini kemudian tidak mau banyak komentar lagi. Ketika ditanya terkait sikap AA Ngurah Oka Ratmadi atau Cok Rat, yang malah mendukung Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta, Puspayoga juga enggan menjawab.

“Kok Tanya saya? Tanya Cok Rat dong. Ya, sudah ya. Tanya para calon, kok malah mewawancarai saya,” tandas politisi yang tak lain adalah adik Cok Rat ini.

Pada kesempatan tersebut, Puspayoga hadir dengan menggunakan baju hitam dan udeng batik coklat. Ia bahkan masuk bersama Paket KBS-Ace ke ruang pendaftaran di KPU Bali. Di ruang pendaftaran, Puspayoga duduk di samping Ketua Tim Pemenangan KBS-Ace, Nyoman Giri Prasta, yang bersebelahan dengan Paket KBS-Ace.

Puspayoga bahkan duduk hingga seluruh proses pendaftaran selesai. Proses pendaftaran KBS-Ace terhitung cukup lama, karena menghabiskan waktu hingga 2,5 jam lebih. Kondisi ini sempat menuai kritik mantan Sekretaris DPD PDIP Provinsi Bali Nyoman Adi Wiryatama.

Adi Wiryatama yang juga Ketua DPRD Provinsi Bali, menilai, ada kesan KPU Bali tak siap menerima pendaftaran ini. "Kesannya, seolah-olah KPU kurang siap. Saya sudah beberapa kali ikut pendaftaran, tapi ini yang paling lama, 2.5 jam untuk verifikasi saja," kritik mantan Bupati Tabanan dua periode itu.