Debit Air untuk Areal Kota Bangli Melimpah | Bali Tribune
Diposting : 21 August 2017 19:54
redaksi - Bali Tribune
PDAM
UKUR - Petugas dari PDAM Gianyar dan Bangli ukur debit air.

BALI TRIBUNE - Dari hasil pengukuran debit air khususnya menyasar beberapa sumber air yang menyuplai air bagi konsumen areal kota Bangli dengan mempergunakan alat Ultra Sonik, ternyata debit air melebihi kebutuhan.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur PDAM Bangli I Wayan Gde Yuliawan Askara, saat dikonfirmasi hasil pengukuran debit, Minggu (20/8). Kata dia, untuk pengukuran debit dengan mempergunakan alat Ultra Sonik, pihaknya menggadeng PDAM Gianyar, pasalnya belum memilki perangkat Ultra Sonik. 

Sebutnya, untuk pilot projet, pengukuran menyasar beberapa sumber mata air yang menyuplai pasokan air bagi pelanggan areal Kota Bangli. Proses pengukuran debit yang dimulai pukul 09.00 wita hingga pukul 20.00 wita menyasar delapan sumber yakni diantaranya mata air Arca, Tirta Barong, Penglipuran 3, Tegal Suci, Gamongan (Kayubihi), Kayubihi Barat dan Cingang. Saat dilakukan pengukuran debit di mata Air Arca yang menggunakan tenaga pompa dengan kapasitas 20 liter/ detik dengan one beda tinggi 80 meter ternyata hasil pengukuran kapasitas airnya 21,73 liter/detik. “Ternyata debit airnya sangat besar melebihi dari prediksi awal kita,” ungkap Yuliawan Askara didampingi Kasubag Perencanaan Teknik I Wayan Gunawan. 

Dari hasil pengukuran yang dilakukan di delapan sumber mata air, hasil produksi sebesar 120 liter/detik, dengan jumlah konsumen arela kota Bangli sebanyak 5336 konsumen yang cakupanya dari Banjar Brahmana Bukit keselatan hingga banjar petak hingga Jelekungkang dan ujungnya baratnya Banjar Kawan serta ujung timurnya banjar Sidembunut  sampai Tegalalng dan dari hasil hitung- hitungan untuk areal Kota Bangli kelebihan debit. 

Namun di balik kelebihan produksi itu, ternyata setelah dilakukan pengecekan di bak reserpoart, ternyata ketinggian air hanya 20 cm. Dari hasil temuan itu, diprediksi telah terjadi kebocoran yang cukup tinggi hingga menyentuh angka 48 persen. Menyikapi kebocoran itu maka akan dirancang di delapan Distrik Meter Area (DMA) akan dipasang water meter, manometer dan palep dengan pola di blok. Sehingga akan lebih mudah mengetahui besaran debit air dalam alur pipa dan mempermudah memprediksi terjadi kebocoran. “Angka kebocoran memang cukup tinggi, upaya kita adalah menekan angka kebocoran,” sebut Yuliawan. Askara sembarai menambahkan kebocoran terjadi lebih dikarenakan kondisi pipa yang kita miliki usianya sudah tua. 

Lantas disinggung apakah pihak PDAM tidak berencana membeli alat Ultra Sonik? Memang kea rah itu ada, namun  perlu pertimbangan dan j segala sesuatunya juga harus menggunakan skala proritas.