Dermaga Tanah Ampo Akan Dibuatkan Water Break | Bali Tribune
Diposting : 23 August 2017 20:04
redaksi - Bali Tribune
WATER BREAK
WATER BREAK – Dermaga Cruise Tanah Ampo di Karangasem yang lama mangkrak rencananya akan dibuatkan water break atau pemecah gelombang.

BALI TRIBUNE - Kelanjutan pemanfaatan Dermaga Cruise Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem yang bertahun-tahun mangkrak, mulai ada kejelasan menyusul telah dilakukannya kegiatan sosialisasi melibatkan masyarakat setempat terkait rencana pembangunan water break atau pemecah gelombang sepanjang 100 meter, dengan sumber dana dari pusat senilai Rp50 miliar. Pembangunan water break ini merupakan proyek awal sebelum nantinya akan dirancang pembangunan jetty ramdoor sebagai tempat sandarnya kapal sekoci yang mengangkut wisatawan kapal curise yang lego jangkar di tengah perairan Labuan Amuk, Manggis.

Saat ini panjang landasan Dermaga Tanah Ampo 154 meter, dan panjang landasan dermaga ini masih kurang sehingga belum memungkinkan untuk disandari kapal cruise yang memiliki panjang serta berbobot sangat besar.

Sementara sampai saat ini rencana perpanjangan landasan dermaga seolah tidak pernah disebut lagi, sebaliknya pemerintah pusat lebih menyetujui untuk pembangunan water break dan jetty ramdoor. Artinya dermaga senilai ratusan miliar rupiah itu tidak akan pernah bisa disandari oleh kapal pesiar kecuali kapal sekoci.

 Proyek pembangunan water break ini ditangani langsung Pemerintah Pusat melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai. Untuk rencana tersebut, sudah dilaksanakan sosialiasi di Terminal Pelabuhan Tanah Ampo, Senin (21/8) lalu dengan melibatkan unsur terkait Pemkab Karangasem dan Forkompinda, unsur dari Desa Ulakan serta Desa Adat Tanah Ampo.

 Kepala KSOP Padangbai, I Ketut Sudarma, kepada wartawan Selasa (22/8) menjelaskan, proyek tersebut merupakan proyek tahap pertama, sementara untuk pembangunan jetty ramdoor untuk sandarnya perahu sekoci, rencananya baru akan digarap tahun 2018 mendatang.

 “Sesuai rencana, pembangunan water brake akan mulai dikerjakan minggu-minggu ini,” sebutnya. Water break ini nantinya berfungsi untuk mereduksi derasnya arus laut di Tanah Ampo. Dan proyek ini ternyata mendapat sambutan positif dari warga setempat dan bahkan pihak Desa Adat Tanah Ampo sudah menyiapkan lahan di sebelah kuburan desa untuk penempatan material proyek.

 “Masyarakat kami sebagian besar nelayan, penghasilannya tidak menentu. Dengan adanya pelabuhan pesiar mereka berharap bisa ikut menikmati gerincing dolar,” kata Bendesa Adat Tanah Ampo, I Gede Suyadnya.

Pihaknya berharap pembangunan water break dan jetty ramdoor benar-benar tertealisasi dan bisa menjadi solusi untuk mendatangkan kapal pesiar ke Tanah Ampo.