Dermaga Tanah Ampo Tak Jelas | Bali Tribune
Diposting : 19 September 2016 10:21
redaksi - Bali Tribune
dermaga
MEGA PROYEK - Penghematan anggaran oleh Pemerintah Pusat berdampak pada kelanjutan mega proyek Dermaga Cruise ini.

Amlapura, Bali Tribune

Hingga saat ini nasib Dermaga Cruise Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Karangasem, belum jelas. Sebelumnya Komisi III DPRD Provinsi Bali beberapa waktu lalu sudah melakukan Sidak ke dermaga yang kini menjadi istana bagi para pemancing dari berbagai daerah tersebut beberapa waktu lalu.

Anggota Komisi III DPRD, I Nyoman Suyasa, kepada wartawan di kediaman Bupati Karangasem belum lama ini mengatakan, sidak Komisi III menemukan banyak temuan, diantaranya konstruksi dermaga yang tidak proporsional alias kurang layak. Ini kata legislator asal Karangasem tersebut antara panjang dermaga dengan lebar dermaga tidak proporsional.

“Landasan dermaganya juga kurang lebar itulah yang mengakibatkan dermaga goyang, apalagi nanti kalau ladansannya diperpanjang bisa tambah goyang!” sebut Nyoman Suyasa.

Untuk perpanjangan dermaga juga, menurutnya, perlu kajian teknis yang lebih mendalam, pasalnya lautnya terlalu dalam, Mamun demikian apa yang menjadi temuan pihaknya saat Sidak beberapa waktu lalu itu akan disampaikan kepusat guna dicarikan solusinya. Pihaknya juga berharap dermaga yang sudah dibangun dengan anggaran ratusan milyar tersebut bisa beroperasi dan menjadi salah satu sumber lain untuk PAD Karangasem dan provinsi.

Dipihak lain, penghematan anggaran yang dilakukan pemerintah pusat berdampak pada kelanjutan mega proyek Dermaga Cruise ini. Hal tersebut diakui oleh Kadis Perhubungan Karangasem, I Wayan Sutapa, Minggu (18/9) kemarin. Menurutnya anggaran untuk Dermaga Cruise Tanah Ampo dipangkas pusat hingga 42 persen lebi. Pada awalnya Pusat dalam hal ini Kementrian Perhubungan RI mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 63 Milyar untuk pembangunan Break Water dan Pembuatan Jetty Ramdoor. Namun anggaran tersebut belakangan dipangkas pusat menjadi Rp. 36 Milyar. Pun demikian pembangunan Break Water dan Jetty Ramdoor juga belumjelas kapan akan dilakukan mengingat anggaran Rp. 36 Milyar itu juga belum dicairkan oleh pusat. “Kalau pembicaraan nterakhir dengan pusat sih seperti itu, tapi kemungkinan saja itu bisa berubah lagi,” lontarnya.

Mengacu pada perencanaan sebelumnya, Break Water akan dibangun sepanjang 150 meter untuk mengurangi hantaman ombak dan geelombang, sementara untuk Jetty Ramdoor rencananya akan dibangun sebanyak lima unit disisi kiri dan kanan dermaga. Mengingat ada pemangkasan anggaran, pun jika dana itu dicairkan pusat, Break Water akan dibangun sepanjang 75 meter sementara untuk Jetty Ramdoor tetap lima unit.