Festival Layangan Diharapkan Jadi Suguhan Wisata | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 4 September 2017 18:14
Redaksi - Bali Tribune
layang-layang
LAYANG-LAYANG - Suasana festival layang-layang yang digelar olah Belega Layang-Layang Club (BALAC) di Partai Masceti, Blahbatuh

BALI TRIBUNE - Belega Layang-layang Club (BALAC) menunjukkan konsistensinya menggelar festival layang-layang. Di tahun ke-5 penyelenggaraannya, ratusan peserta dari berbagai komunitas layangan di Bali memamerkan kebolehan nunjuk layangan di pantai Masceti, Blahbatuh, Gianyar, Sabtu   (2/9).

Ketua panitia BALAC I Komang Elen Juniadi mengatakan, BALAC dijadikan sebagai wadah silaturahmi diantara penghobi layangan dan masyarakat umum. Di era modern saat ini, mempertahankan budaya gotong royong sangat banyak tantangannya. Melalui festival ini, diharapkan kelestarian budaya tradisional Bali dapat terjaga. Festival tahun ini mengambil tema Karma Tanpa Pale Aku Palania yang berarti berbuat ketulusan tanpa berharap imbalan, karena ketulusan tanpa berharap hasil merupakan ketulusan abadi. "Disini kami ingin belajar arti budaya, dipadukan sportifitas dalam persaingan," ucapnya.

Kategori lomba, lanjut Elen, mencakup tiga kelompok, yaitu remaja dengan jenis layangan Bebean dan Pecukan dengan ukuran lebar maksimal 320 cm, diikuti 248 layangan. Kemudian, kategori anak-anak menaikkan layangan kreasi bebas untuk SD dan SMP, terlibat sebanyak 12 peserta, dan terakhir kategori dewasa memperlombakan layangan bebean, pecukan, janggan, dan layangan kreasi, dengan ukuran lebar maksimal 4.500 cm, diikuti 528 peserta.

Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra mengaku sangat salut atas semangat komunitas BALAC dalam menggelar festival layang-layang. Sebab, festival budaya ini sangat penting nilainya dalam upaya menjaga citra pariwisata budaya. Tak hanya itu, dia juga menjanjikan bantuan penuh agar lomba berlangsung lebih meriah di tahun berikutnya."Tahun depan, saya akan gelontorkan 100 juta rupiah untuk lomba ini,"ucapnya diiringi tepuk tangah meriah dari peserta.

Mahayastra berharap, lomba berikutnya dapat dikemas lebih heboh, dengan melibatkan unsur pariwisata terkait. Bila perlu, Dinas Pariwisata Gianyar melakukan promosi ke hotel-hotel dan akomodasi pariwisata lainnya, agar mereka dapat hadir menyaksikan langsung, dan mengenal budaya tradisional yang dimiliki oleh Bali, Khususnya Gianyar. "Saya tugaskan Diparda untuk mengkaji konsep tersebut, saya optimis pasti beliau mampu, jika serius kerja,"selorohnya sambil menoleh ke arah Kadisparda Anak Agung Ari Brahmanta.