Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Hari Raya Banyupinaruh, Lokasi Melukat di Pura Taman Pecampuhan Diserbu Pemedek

Bangli
MELUKAT - Pemedek melukat di Pura Taman Pecampuhan, Desa Pakraman Sala, Desa Abuan, Susut, Bangli, Minggu (18/3).

BALI TRIBUNE - Bertepatan dengan hari raya Banyupinaruh, beberapa tempat Melukat diserbu pemedek. Seperi tempat melukat di Pura Taman Pecampuhan, Desa Pakraman Sala, Desa Abuan, Susut, Bangli, Minggu (18/3). Sejak pukul 06.00 Wita pemedek sudah mulai berdatangan untuk melaksanakan ritual melukat, bertepatan dengan rahina Banyu Pinaruh Pemedek. Untuk  prosesi melukat  para pemedek langsung dituntun oleh Jro Mangku.

Bendesa Pakraman Sala I Ketut Kayana mengatakan, pemedek sudah mulai berdatangan sekitar pukul 06.00 wita. Berbeda dengan Banyu Pinaruh sebelumnya, pemedek yang tangkil datang lebih pagi. “Pemedek datang menyesuaikan surat edaran tentang Nyepi yang berakhir pukul 06.00 wita,” sebut Ketut Kayana.

Sementara ritual melukat dipuput oleh Jro Mangku Bale Agung, yang memang setiap harinya melayani masyarakat untuk melaksanakan penglukatan. Kemudian seperti saat ini, karena pemedek membludak seluruh jro mangku dilibatkan. “Paiketan pemangku sekitar 20 orang membantu untuk melayani pemedek. Bila pemdek masih tetap ramai hingga malam hari, jro mangku tetap melayani hingga pukul 21.00 wita malam hari.Kalau sudah sampai tengah malam mungkin pemedek yang menghaturkan sendiri,” jelasnya.

Paparnya, untuk melukat ada runtutanya, diawalai pemedek menghaturkan piuning diajeng, dengan tujuan untuk memohon kepada Ida Bhatara agar berkenan memberikan kekuatan pada air/tirta yang akan digunakan untuk melaksanakan ritual melukat, serta memohon kelacaran disetiap rangkian melukat. Seletah mapiuning dihaturkan dilanjutkan dengan proses mesiram atau mandi tiga tempat yakni pecampuhan, pesiraman dedari, gerojogan pasraman tan hana.

Sebutnya, pecampuhan merupakan pertemuan dua aliran sungai yang diyakini air kesucian melebihi air yang lainnya, serta diyakini tempat pertemuan para dewa. Pada saat di pecampuhan pemedek mengambil air dengan kedua tangan lalu air tersebut dituangkan, kemudian mengambil air lalu dibasuhkan ke wajah, kemudian mengambil air untuk keramas (membasuh rambut atau kepala), dan barulah pemedek merendam seluruh badan. “Menuangkan air, membasuh wajah, keramas dilakukan secara berulang yakni tiga kali, sedangkan untuk membasuh seluruh badan sepuasnya,” ungkap Kayana.

Setelah di pecampuhan, dilanjutkan di pesiraman dedari. Dedari diidentikan dengan kecantikan. Maka fisosofi dari membasuh badan di pesiraman dedari,  yakni pemedek tidak hanya cantik fisik namun hati juga cantik. ”Bukan berarti untuk pesiraman dedari khusus untuk perempuan tetapi juga untuk laki-laki,” jelasnya.

Kemudian gerojogan pasraman tan hana, berada sedikit didalam, pemedek harus melewati terowongan, dimana ada keyakinan bagi pasangan suami istri atau kekasih yang lewat bersama bisa menjadi pasangan yang harmonis.

Bendesa Ketut Kayana menambahkan untuk di areal gerojogan pasrman tan hana, dipercaya sebagai pasraman yang tidak kasat mata. “Hanya orang tertentu yang bisa melihat pasraman tersebut, di sana seperti perkempungan. Dan baru-baru ini baru membangun patung Dewi Saraswati yang merupakan simbol ilmu pengetahuan,” jelasnya seraya mengakan di lokasi tersebut ada sumber air yang keluar dari bawah akar pohon pula, sehingga disebut pancoran pule.

Selanjutnya pemedek memasuki tahapan berikutnya, yakni melukat di pancoran bolakan yang menyerupai kubangan, yang mana air dipercaya untuk pengobatan atau tamba. Masyarakat setempat biasa mengambil air tersebut untuk air minum. Kemudian melanjutkan melukat di tirta taman, namun sebelumnya pemedek melewati gelung kumba dan membunyikan kleneng atau lonceng. Dibunyikan kleneng tersebut sebagai tanda memohon ijin masuk ke tirta taman. Kemudian pemedek melukat di tiga tirta bungbung yang medal di sebelah selatan Pura Taman. Dilanjutkan dengan melukat dipancoran tirta pandan yang mana tirta medal dari klebutan sebelah timur Pura Taman, kemudian pancoran tirta tulak wali yang medal di sebelah utara Pura Taman serta tirta utama yang medal dari klebutan dalam goa.

Dikatakan, pada rerahinan Pura Taman Pecampuhan Sala dipadati oleh pemedek, begitu pula dengan hari libur. “Pemedek yang datang bermacam-macam, ada yang memang ingin keramaian dan pula yang ingin kesunyian. Biasanya yang suka kesunyian datangnya tengah malam,” ungkapnya. 

wartawan
Agung Samudra
Category

Lokakarya Pembiayaan Berkelanjutan di Bali, Lahirkan Dua Inovasi Pendanaan Laut

balitribune.co.id | Badung - Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) resmi menuntaskan tahap ketiga sekaligus terakhir "Workshop and Knowledge Exchange on Sustainable Financing" di Bali, 8–12 September 2025. 

Kegiatan ini menandai pencapaian penting dalam mendorong solusi pembiayaan jangka panjang bagi konservasi laut dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Segitiga Terumbu Karang.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Gerak Cepat Bantu Korban Banjir di Denpasar, Koster dan Jaya Negara Bersinergi Gelontorkan Dana BTT

balitribune.co.id | Denpasar - Gubernur Bali Wayan Koster mengambil langkah cepat dan sistematis dalam penanganan dampak banjir yang melanda sejumlah titik di Kota Denpasar, Badung dan wilayah lainnya. 

Untuk menutupi kerugian material akibat banjir, Gubernur bersinergi dengan Wali Kota Jaya Negara akan menggelontorkan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) yang ada dalam APBD Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Tragedi Banjir di Denpasar, Enam Ruko Roboh, Lima Korban Jiwa

balitribune.co.id | Denpasar - Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Denpasar sejak Selasa (9/9) dini hari hingga Rabu (10/9) pagi memakan korban jiwa. Enam unit rumah toko (ruko) di bantaran sungai Tukad Badung, Jalan Sulawesi, Desa Dauh Puri Kangin roboh lalu terbawa banjir. Keenam ruko itu adalah Ayari Batik Bali, Armana Batik, Centrum, Tasnim, Kiki Textile, dan Sai Kreshna.

Baca Selengkapnya icon click

Pemkot Denpasar Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

balitribune.co.id | Denpasar - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, secara resmi menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir menyusul tingginya curah hujan yang mengakibatkan banjir di sejumlah titik pada Rabu (10/9). Langkah ini diambil untuk mengoptimalkan penanganan bencana, mengantisipasi dampak lanjutan, serta menjamin kelancaran aktivitas masyarakat selama masa pemulihan.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.