KSOP Padang Bai Berlakukan Buka Tutup | Bali Tribune
Diposting : 30 January 2019 23:25
redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ ANTRE – Antrean truk dan kendaraan lainnya yang hendak menyeberang ke Lembar tampak menumpuk setelah KSOP Padang Bai memberlakukan system buka tutup.
Bali Tribune, Amlapura - Pihak otoritas Pelabuhan Padang Bai, Karangasem memberlakukan sistem buka tutup penyeberangan kapal ferry tujuan Pelabuhan Lembar, Lombok lantaran gelombang tinggi dan angin kencang masih terjadi di Selat Lombok.
 
Sebelumnya, pada Minggu (27/1) malam, gelombang tinggi membuat KMP Salindo Mutiara 1, yang berangkat dari Pelabuhan Padang Bai menuju Pelabuhan Lembar sempat oleng dihantam gelombang setinggi 2,5 meter.
 
 Dalam kejadian tersebut beberapa truk besar terguling  dan menimpa tiga mobil kecil atau mobil pribadi setelah tali pengikat untuk menahan guncangan pada truk itu terlepas. Namun demikian, KMP Salindo Mutiara 1 tiba dengan selamat di Pelabuhan Lembar untuk bongkar muat.
 
Sementara itu terkait kondisi cuaca di tengah perairan Selat Lombok ini, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padang Bai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, kepada koran ini, Selasa (29/1) menegaskan jika kemarin kondisi cuaca di tengah perairan Selat Lombok utamanya ketinggian gelombangnya sudah berangsur membaik dan masih cukup aman untuk pelayaran.
 
“Kondisi cuaca di tengah perairan hingga pagi ini sangat bagus, ketinggian gelombang berkisar satu meter,” tegasnya. Artinya, kata dia, aktivitas penyeberangan kapal ferry di Pelabuhan Padang Bai masih berjalan normal.
 
Sedangkan untuk aktivitas penyeberangan kapal cepat dari Padang Bai tujuan Gili Trawangan dan Gili Air serta kapal cepat tujuan Nusa Penida yang sempat diperpanjang penutupannya, sejak Senin (28/1) lalu sudah mulai dibuka dan seluruh kapal cepat yang sudah beberapa hari lego jangkar, sudah mulai beroperasi melayani penyeberangan.
 
 “Penyeberangan kapal cepat kita sudah buka kembali dari hari Senin, dan pagi tadi (Selasa kemarin,red) sudah ada dua kapal cepat yang berangkat menuju Nusa Penida,” sebutnya.
 
Namun demikian, pihaknya mengaku masih akan memberlakukan sistem buka tutup, artinya jika kondisi cuaca di tengah perairan tiba-tiba memburuk dan berisiko untuk keselamatan penyeberangan kapal cepat, maka pihaknya akan kembali menutup atau menunda sementara aktivitas penyeberangan.
 
“Kita masih terus memantau perkembangan cuaca, baik melalui prakiraan cuaca yang dikirimkan oleh BMKG maupun dari komunikasi radio dengan para nahkoda kapal,” tutupnya.(ags)