Masuk KRB I, Peringatan Perang Besar Tanah Aron Digelar di Ciung Wanara | Bali Tribune
Diposting : 9 July 2018 23:34
redaksi - Bali Tribune
APEL - Suasana Apel Bendera peringatan perang puputan Tanah Aron, Sabtu (7/7).
 BALI TRIBUNE - Dalam upaya menumbuh kembangkan nilai-nilai kepahlawanan dan mengenang pahlawan Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai dengan mengambil makna yang terkandung dalam Pertempuran Perang Besar Tanah Aron yang terjadi 7 Juli 1946 silam, Pemkab Karangasem, Sabtu (7/7), menggelar apel dalam rangka memperingati Perang Besar Tanah Aron.
 
Berbeda dengan tahun lalu, mengingat erupsi Gunung Agung terus terjadi, peringatan yang biasanya di Tugu Perjuangan, Banjar Dinas Tanah Aron, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, kini digelar di Tugu Pahlawan Ciung Wanara, Amlapura Bali. Karena Desa Buana Giri merupakan wilayah Kabupaten Karangasem yang masuk radius 4 km dari puncak Gunung Agung atau kawasan rawan bencana (KRB) I. 
 
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, dalam sambutannya sebagai inspektur upacara dibacakan Dandim 1623/Karangasem Benny Rahadian mengatakan,Perang Tanah Aron sebagai pertempuran bersejarah diperingati untuk menggugah kesadaran masyarakat dan generasi penerus perjuangan bangsa, guna mempertebal rasa patriotisme dan nasionalisme kebangsaan. Perang Besar Tanah Aron merupakan hari bersejarah mempertahankan kemerdekaan RI yang dimenangkan pasukan induk pimpinan Letkol I Gusti Ngurah Rai. 
 
Melalui momen peringatan Perang Besar Tanah Aron diharapkan dapat diwujudkan kesejahteraan rakyat secara bermartabat dan berkualitas. Dengan pengamalan nilai-nilai perjuangan bangsa, maka rasa nasionalisme, kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dapat ditingkatkan dan dilestarikan, dengan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan dan pribadi serta tidak mudah terprovokasi. 
 
“Upacara Peringatan Perang Besar Tanah Aron ini bertujuan  untuk menumbuhkembangkan nilai kepahlawanan agar dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI,” tegas Bupati. 
 
Bupati Mas Sumatri juga mengajak agar merapatkan barisan untuk mewujudkan Kesejahteraan rakyat, sehingga Bangsa Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Karangasem pada khususnya menjadi masyarakat yang cerdas, bersih, bermartabat berdasarkan Tri Hita Karana mencapai masyarakat yang adil dan sejahtera.