Orang Pingsan Bikin Heboh Ratusan Perawat di CFD | Bali Tribune
Diposting : 18 March 2019 20:56
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ PINGSAN - Sejumlah petugas melakukan penanganan terhadap warga yang pingsan di CFD Gianyar, Minggu (17/3).
Bali Tribune, Gianyar - Orang pingsan saat ratusan perawat dan masyarakat sedang melakukan senam bersama sempat mengalihkan perhatan, di Car Free Day (CFD) di Taman Kota Gianyar, Minggu (17/3). Meski tidak membuat panik, lantaran korban yang tiba-tiba jatuh itu langsung mendapat penanganan, dengan capat dibawa ke RSU Sanjawani, namun hingga acara senam bersama selesai, warga masih penasaran dengan identitas dan kondisi korban yang tiba-tiba masuk ke barisan senam lalu pingsan.
 
Hari itu, pelaksanaan CFD dihadiri sedikitnya 700  orang perawat se-Gianyar, karena bersamaan dengan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang diselengaran oleh DPD PPNI Gianyar. “Saat Senam akan berakhir, pria yang mengenakan celana Jean dan baju hitam itu, tiba-tiba masuk ke barisan senam bagian belakang. Sambil memegang perut, pria itu lantas roboh,” ungkap Ayu Fitri, seorang ibu rumah tangga.
 
Melihat kejadian, sejumlah peserta senam yang berkaos merah marun sebagai tanda anggota PPNI, langsung melakukan penanganan. Sementara anggota PPNI lainnya memberi ruang, agar korban tidak disesaki warga.  Entah kondisinya gawaat atau tidak, mobil ambulan pun datang dengan cepat dan masuk ke area CFD. Kedatangan ambulan dengan sirine inilah sempat  mengalihkan perhatian masyaraka yang meramaikan CFD.  Setelah, korban dievakuasi, acara pun kembali  dilanjutkan, sementara masyarakat umum masih penasaran dengan identitas dan kondisi korban pingsan tersebut. ”Kami perawat di Kabupaten Gianyar pada kesempatan ini  memperlihatkan diri  sebagai tenaga kesehatan yang senantiasa dekat dengan masyarakat,” ungkap Ketua Panitia HUT PPNI ke-45, I Made Sumber Hartawan.
 
Setelah diminta konfirmasinya, mengenai kondisi korban pingsan tersebut, dengan  suara berbisik, Hartawan mengungkapkan jika kejadian itu adalah salah satu simulasi untuk menunjukkan kesiagaan perawat di tengah masyarakat. Namun, masyarakat umum rupanya tidak semua mengetahui skenario itu. Bahkan sebagian perawat juga baru mengatahui setelah mendapat penjelasan dari rekan-rekannya di panitia. “Tema yang kita usung tahun ini sesuai dengan program pemerintah untuk mendekatkan masyarakat Indonesia sehat dengan perawat.Yakni “Keluarga dan Masyarakat Sehat Bersama Perawat,” terang Hartawan.  
 
Dia mengatakan, tujuan dari tema ini adalah untuk mendorong para perawat, khususnya di Gianyar, agar mampu memberikan pembinaan kepada masyarakat dan keluarga agar mau dan sadar akan hidup sehat.   Sebagaimana kegiatan hari itu, yang diisi dengan kegiatan bakti sosial antara lain pemeriksaan kesehatan dan donor darahm sosialisasi kepesertaan BPJS Kesehatan dan lainnya. “Harapan kita agar terciptanya Keluarga sehat, lingkungan yang sehat dan desa, kecamatan dan kabupaten yang sehat hingga akhirnya Indonesia menjadi sehat,” terangnya.
 
Sekda Gianyar I Made Hade Wisnu Wijaya yang saat itu  hadir, mengapresiasi  kegiatan HUT PPNI itu dengan harapan perawat memiliki peran besar dalam memberikan pelayanan sesuai standar keperawatan. Disebutkan, Perawat merupakan tenaga medis yang berada di sisi pasien paling lama dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya. Oleh sebab itu, kemampuan untuk memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien secara berkualitas dan aman sangat dibutuhkan.
 
Perawat saat ini tidak hanya dituntut untuk bisa menjadi penyedia layanan keperawatan yang berkualitas semata. Perawat juga diharapkan mampu membantu pasien dan keluarga dalam memberikan informasi dari pemberi pelayanan atas tindakan keperawatan yang diberikan pada pasien. “Standar kompetensi perawat dengan standar kualifikasi juga harus terpenuhi,” terangnya.