Pasar Seni dan Resto Lengang | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 7 February 2020 00:43
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ SEPI - Pasar Seni Guwang, Sukawati tampak lengang, Kamis (6/2/2020).
balitribune.co.id | Gianyar - Tanpa kehadiran wisatawan asal Tiongkok, dunia keperiwisataan Bali terasa bubur tanpa garam. Kondisi ini pun sangat terasa di pusat-pusat perbelanjaan, pasar seni dan resto di wilayah Gianyar. Dihentikannya rute penerbangan dari Bali menuju China dan sebaliknya, kini mengubah situasi di Pasar Seni Guwang hingga sejumlah restoran di wilayah Ubud.
 
Pantauan lapangan, Kamis (6/2/2020), pemandangan kendaraan merangkak yang terjadi setiap hari  di Banjar Teges, Desa Peliatan, Ubud,  kini tidak terjadi lagi. Dalam sepekan terakhir, arus lalu lintas terlihat sepi, lantaran bus-bus besar yang membawa wisatawan rombongan asal Tiongkok, tidak ada lagi.  Adapun satu dua bus besar, hanya membawa rombongan wisatawan lokal dan selebihnya pengunjung menggunakan mobil kecil. 
 
“Bus-bus besar, kebanyakan membawa rombongan wisatawan Tiongkok. Kedatangan wisatawan Tiongkok sudah menurun sejak seminggu yang lalu,” ungkap I Wayan Gading, salah seorang Satpam di Resto Bebek Tepi Sawah.
 
Kondisi yang sama juga dirasakan para pedagang di Pasar Seni Guwang yang biasanya setap hari diserbu wisatawan China. Salah seorang pedagang,  Wayan Sri Wahyuni,  mengaku jika wisatawan Tiongkok saat ini ke Pasar Guwang sepi. Padahal sebelum ramai adanya pemberitaan wabah virus Corona menyerang China, wisatawan China  hampir setiap hari dan mendominasi kunjungan ke pasar seni tersebut. Jumlahnya tak sedikit, kalau ramai, jalan di depan pasar pasti sedikit tersendat. 
 
"Karena adanya virus Corona membuat sepi, sebelumnya tamu-tamu China sangat ramai di sini," ujarnya. 
 
Untuk saat ini wisatawan yang sering datang adalah wisatawan lokal. Yakni murid-murid dan mahasiswa yang studi tour. Meski adanya penurunan wisatawan China, dirinya merasa tak terpengaruh terhadap pendapatannya dari berjualan. Lantaran wisatawan China sangat jarang belanja. 
 
"Meskipun sedikit belanja, namun pasar jadi ramai,  biasanya mereka ramai  dan hanya beli buah-buahan dan jus, kalau ke kios kebanyakan lihat-lihat saja," ungkap pemilik kios yang menjual baju kain pantai ini. 
 
Berdasarkan data yang dihimpun per Januari 2020 jumlah kedatangan wisatawan China yang masuk ke Bali sekitar 112.000 orang. Jumlah kedatangan tertinggi dicapai pada 22 Januari 2020, sebanyak 62.38 orang. Sedangkan jumlah kedatangan paling sedikit pada 31 Januari 2020, hanya 1.016 orang. Kini, menyusul isu virus Corona yang diikuti penundaan penerbangan dari dan ke China, maka tidak akan ada wisatawan China ke Bali.