
balitribune.co.id | Bangli - Sudah menjadi tradisi berakhirnya libur Panjang Hari Raya Idul Fitri, akan dibarengi dengan membludaknya para penduduk pendatang (duktang) menyerbu Bali. Oleh karena itu, aparatur desa, prajuru adat dan masyarakat untuk pro aktif melakukan pengawasani terhadap duktang. Hal ini ditempuh guna menjaga kondisi keamanan Bali, khususnya Bangli agar tetap aman dan kondusif. Hal tersebut diutarakan Kepala Satuan (Kasat) Pol PP Kabupaten Bangli Dewa Agung Suryadarma, Minggu (6/4).
Apa yang ditempuh, kata Suryadarma bukan berarti pihaknya anti terhadap kehadiran penduduk pendatang di Kabupaten Bangli. Namun mereka datang ke Bali tentunya harus melengkapi dirinya dengan identitas diri, dan tujuannya jelas ke Bali.
“Demi keamanan Bali khususnya Bangli kita minta semua lapisan masyarakat untuk pro aktif dalam mengawasi duktang ini,” harapnya.
Kata pejabat asal Puri Susut, Bangli ini dalam penanganan duktang di Bali seluruh kasat pol PP di Bali memang diminta melakukan pengetatan untuk pemeriksaan terhadap identitas duktang ini dipintu masuk Bali, seperti Pelabuhan Gilimanuk dan Padang Bai.
“Dari selama ini memang sudah banyak duktang yang tidak lengkap identitasnya diminta untuk putar Balik. Namun tidak tertutup kemungkinan masih ada yang akan lolos karena itu kita minta aparatur desa untuk melakukan pengawasan secara ketat,” tegasnya.
Pihaknya tidak bermaksud mediskreditkan duktang terkait keamanan di Bali. Namun berkaca pengalaman selama ini, banyak kasus gangguan terhadap keamanan, seperi perkelahian serta kasus kriminal lainnya melibatkan duktang, terutama di kantong-kantong duktang di Bali.
“Kita tidak ingin keamanan Bali terganggu, mengingat daerah kita daerah pariwisata maka keamanan tentunya sangat vital dalam menyedot kunjungan wisatawan,” ungkapnya.
Disisi lain Suryadarama juga menyinggung jika Pol PP Bangli juga ikut membantu petugas kepolisian dan TNI, pengamanan liburan idul fitri di daerah objek wisata. Dalam pengamanan pihaknya menerjunkan 40 personel.
“Mereka ditempatkan di sejumlah pos, di Kintamani maupun di Desa Wisata Penglipuran. Mereka terbagi dalam beberapa shift saat bertugas,” jelasnya.