Renovasi Rumah di Kampung, Sang Jendral yang Gugur | Bali Tribune
Diposting : 27 April 2021 03:57
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ DIRENOVASI - Rumah mendiang Kepala BIN Daerah Papua, Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Dani Nugraha Karya, di Banjar Kelod Kauh, Kelurahan Beng, Gianyar.
balitribune.co.id | Gianyar - Gianyar kembali kehilangan tokoh kebanggan. Adalah Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Dani Nugraha Karya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua, yang gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (25/4/2021) lalu. Ironisnya, Sang Jendral gugur saat sedang merenovasi rumahnya di kampung halaman, yakni di Banjar Kelod Kauh, Kelurahan Beng, Kecamatan/Kabupaten Gianyar.
 
Dari informasi yang diterima bali tribune, Senin (25/4), meski jarang tinggal di Gianyar, sang Jendral tercatat sebagai warga Banjar setempat. Hanya saja, ia lahir di Bandung, karena saat itu orangtuanya, Purnawirawan TNI Kolonel Gusti Putu Karya bertugas sebagai anggota Kopassus. Namun, di sela kesibukannya, ia selalu menyempatkan diri pulang kampung, bahkan dalam beberapa bulan terakhir ini sedang merenovasi rumah.
 
Pantauan di pekarangan rumah sang Jendaral, sejumlah tukang bangunan sedang mengerjakan bangunan. Meski rumah seorang petinggi TNI, rumahnya terbilang sederhana. Proses renovasi hanya diawasi oleh I Gusti Putu Kardika (53) yang merupakan adik dari ayah mendiang. "Para tukang ini sedang merenovasi rumah milik keponakan saya, yakni Brigjend Dani. karena saat pulang kampung keponakan saya ini tidak ada tempat tidur," ungkapnya.
 
Diakui, rumah mendiang ini kurang terawat sejak ayah kandung mendiang bertugas sebagai TNI. Kemudian berlanjut sang jendral yang tentunya tugasnya lebih banyak lagi. "Keponakan saya ini dan bapaknya kan memang tugas di luar daerah, sehingga jarang sempat merawat rumah ini," terangnya.
 
Kondisi ini pula bangunan yang ada di pekarangan tidak terawat dan tak layak ditempati. Bahkan saat mereka pulang ke Bali, biasanya menginap di rumah keluarga lainnya. "Sekarang direnovasi, tujuannya agar tidak lagi nginap di keluarga yang lain jika mereka pulang kampung," ujarnya.
 
Meski jarang ketemu, Gusti Kardika mengaku bahwa hubungan dirinya dengan keluarga mendiang sangat harmonis. Bahkan dirinya mengaku sangat dekat dengan mendiang. "Keponakan saya ini sangat menghormati keluarga, apalagi orang tua termasuk saya," tambahnya.
 
Gusti Kadika mengaku sangat terpukul mendapat informasi bahwa keponakan yang dibanggakannya itu, Brigjend Dani, telah gugur di Papua. Orangtuanya sudah berangkat ke Jakarta untuk mengurusi jenazah. Disebutkan mendiang meninggalkan dua orang anak. Anak pertama baru lulus SMA dan anak kedua masih kecil sekitar 11 tahun. "Mengenai Upacara, kami serahkan ke oramgtuanya. kami di Bali masih menunggu pemberitahuan," jelasnya.