Terminal Kebo Iwa Dirancang sebagai RPTRA Gianyar | Bali Tribune
Diposting : 30 May 2017 19:05
redaksi - Bali Tribune
Workshop
WORKSHOP – Acara Workshop Sistem Perlindungan Anak dengan Penguatan

BALI TRIBUNE - Memantapkan Kabupaten Gianyar sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA), rencananya tahun depan Terminal Kebo Iwa akan dibangun sebagai  Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Nantinya  di terminal Kebo Iwa selain sarana olahraga yang kini sudah ada, juga akan di bangun beberapa wahana permainan untuk anak-anak.

Hal ini ditegaskan oleh Plt. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P5KB) Kabupaten Gianyar, Drs. Gede Widarma Suharta, pada acara Workshop Sistem Perlindungan Anak dengan Penguatan Kelembagaan Satgas Perlindungan Perempauan dan Anak (PPA), di  Balai Budaya Gianyar, Senin (29/5).

Terkait RPTRA di terminal Kebo Iwa nanti akan dipusatkan beberapa kegiatan terkait dengan anak seperti ada telepon sahabat anak (Tesa),  konseling masalah anak dan lain-lainnya. Selain di kabupaten, RPTRA juga rencananya akan dibangun di masing-masing kecamatan. Rancangan atau desain RPTRA saat ini tengah bahas, jika sudah selesai rencananya akan mengandeng pihak ketiga untuk membangunnya. “Rencana ini tidak hanya sekedar memenuhi kriteria penilaian KLA saja, namun ada atau tidak KLA perlindungan dan pemenuhan hak anak sudah menjadi kewajiban kita bersama,” tegas Widarma.

Ke depan tiap desa atau kelurahan juga akan ditempatkan satu orang satgas perlindungan anak yang diambil dari tenaga PLKB. Nanti mereka akan bekerjasama dengan paralegal  yang ada di masing-masing desa dan keluarahan.

Terkait dengan workshop system perlindungan anak dengan penguatan kelembagaan satgas perlindungan perempuan dan anak, adalah untuk meningkatkan kemampuan satgas PPA tingkat desa dalam menjalankan tugasnya sebagai satgas.  Selain itu tujuan dari workshop ini  adalah agar terwujud Satgas PPA di tingkat bawah sehingga perlindungan anak dan perempuan dapat terjamin. Agar dapat mencegah secara dini terjadinya kekerasan, eksploitasi, perlakuan yang salah, penelantaran serta mencegah terjadinya perkawinan dini.

Ketua panitia workshop Sekdis Dinas P5KB, Dra. Luh Made Padmamuni workshop diikuti oleh sebanyak 342 prang yang terdiri dari perbekel, lurah dan bendesa adat se-Kabupaten Gianyar. Dengan menghadirkan narasumber DR.A.A A Ngurah Tini Rumini Gorda,SH,MM,MH dari unsur pemerhati anak, I Made Gde Partha Kusuma S, SSTP,M.Si, Fasilitator SPA Kementerian PP dan KB dari Diklat Propinsi Bali, Ni Luh Putu Nila wati, SH.MH ketua LBH Apik Bali, Yulia Lomi dari Polres Gianyar dan A.A made Putra Wirawan fasilitator Perlindungan Anak terpadu berbasis masyarakat Gianyar.

Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan satu set komputer dari Kementerian PP dan PA RI pada PATBM di Kelurahan Samplangan dan PATBM Desa Batuan Sukawati.