Ternyata Styrofoam Aman dan Praktis untuk Wadah Makanan | Bali Tribune
Diposting : 8 August 2018 10:01
Djoko Moeljono - Bali Tribune
STYROFOAM – Selain menegaskan aman untuk kesehatan, Hanggara Sukandar (kanan), Selasa (7/8), mengajarkan kepada para siswa SD Saraswati 3, Denpasar, tentang seni kreatif menggunakan bahan daur ulang dari styrofoam
BALI TRIBUNE - PRESIDEN Direktur PT Trinseo Materials Indonesia, Hanggara Sukandar, menegaskan bahwa penggunaan styrofoam itu sangat bermanfaat untuk menyimpan makanan, baik yang dingin maupun panas. Bahkan styrofoam yang kandungan komposisinya 90-95 persen udara dan sisanya adalah plastik ternyata ringan, ekonomis, dan aman untuk kesehatan.
 
“Pada tahun 2009, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah men-testing 17 sample dan hasilnya aman untuk kesehatan. Sejak 2010, Trinseo dengan bangga telah menjadi anggota dari program “American Chemistry Council’s Responsible Care”, sebuah inisiatif sukarela dari industri kimia di seluruh dunia yang dirancang untuk meningkatkan kinerja kesehatan dan keselamatan lingkungan untuk sarana, proses, dan produk,” jelas Hanggara Sukandar, di Denpasar, Selasa (7/8).
 
Pernyataan tersebut disampaikan Hanggara Sukandar di sela kunjungannya di SD Saraswati 3, Denpasar, guna memberikan sebuah kelas seni kreatif kepada puluhan siswa SD tersebut terkait bahan daur-ulang styrofoam. Hal ini merupakan salah satu wujud komitmen Trinseo dalam menjaga lingkungan, baik lokal maupun global, serta melakukan sesuatu yang dapat mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah untuk kebaikan lingkungan.
 
Bersama Surani, seniman sekaligus peneliti daur ulang styrofoam dari Jakarta, PT Trinseo Materials Indonesia, perusahaan material dan produsen plastik, lateks, dan karet, mengajarkan kepada anak-anak selaku generasi muda dan masyarakat untuk memanfaatkan kemasan makanan berbahan polistirena bekas ini menjadi barang yang bermakna, seperti lukisan dan aneka seni kerajinan tangan yang bernilai ekonomis, serta patung maskot Asian Games 2018.
 
“Kemajuan teknologi membuat kita sebagai manusia harus dapat mencari cara mengatasi sampah, yang tidak hanya membiarkannya diselesaikan oleh alam, dan mendaur-ulang adalah salah satu caranya. Karena itu kami hadir di sini, untuk mengajarkan kepada generasi muda tentang pentingnya mendaur-ulang sampah menjadi suatu barang yang bermakna,m” jelasnya.
 
Surani pun sangat mendukung terselenggaranya kegiatan ini, di mana anak-anak diajarkan untuk dapat sekreatif mungkin memanfaatkan barang-barang bekas di sekitar mereka. Pria berusia 51 tahun ini mengaku telah menggeluti bidang ini sejak tahun 1987.
 
“Selama 31 tahun lebih saya menekuni bidang ini. Saya tidak langsung berhasil dalam mendaur ulang sampah untuk menjadi barang bernilai. Sebelumnya saya pernah mencoba membuat beton dari bahan daur ulang styrofoam. Semoga kedepannya semakin banyak anak-anak yang mau berkreasi dengan limbah styrofoam ini.” harapnya.
 
Dalam manajemen sampah, masyarakat sudah cukup familiar dengan konsep 3R (Refuse,Reduce, and Reuse). Namun para ahli mengenalkan konsep 5R, ada 2R tambahan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saat ini, yakni Recovery dan Recycle.
 
Pada Recovery, material sampah dapat dipecah, dipulihkan, dan diproduksi menjadi produk yang sama, sedangkan Recycle berarti menciptakan sebuah barang berharga dari sampah tersebut. Keunggulan dari styrofoam adalah material yang dapat di-recovery dan di-recycle 100 persen, salah satu cara untuk mendaur-ulangnya adalah seperti yang telah dilakukan oleh Surani beberapa tahun terakhir ini.