Tim Kertha - Maha Sulit Menghadang Pengaruh Bansos Massif | Bali Tribune
Diposting : 29 June 2018 21:49
Redaksi - Bali Tribune
REKAPITULASI - Suasana Perhitungan Rekapitulasi suara Pilkada Serentak 2018 di Kecamatan.
BALI TRIBUNE - Bantuan dana bansos/hibah yang bersifat massif di desa pakraman atau komunitas tertentu menjadi salah satu kendala bagi Tim Pemenangan Kertha - Maha maupun Mantra - Kerta di Gianyar ketika bersosialisasi agar pemilih di Pilkada Serentak 2018 memilih sesuai hati nurani. 
 
Karena adanya ewuh pekewuh dan rasa keterikatan di nternal lingkungan masyarakat atas bantuan yang diterima.  Meskipun terkesan wajar dan sulit dijadikan pembuktian sebagai pemasungan aspirasi, namun patut dijadikan pembelajaran untuk hajatan demokrasi ke depan.   
 
Hal itu diungkapkan Ketua Tim Pemenagan Kertha-Maha, Ida bagus Nyoman Rai, Kamis (28/6). Selain faktor eksternal itu,  di internal koalisi juga diakuinya ada beberap kelemahan. Dari evalusi tim, disebutkan, dalam beberaap hari sebelum pemungutan suara, timnya kurang kompak. Kelemahannya terdapat dalam komunikasi antara paartai pendukung sehingga berimbas pada beberapa hal, seperti penugasan den penempatan saksi. Disebutkan banayak terjadi miss koordinasi sehingga ada saksi yanag terlambat hingga pengirimma logistik untuk kebutuhan saksi. “Ini akan menjadi pelajaran bersama, dalam menyamakan persespsi dalam sebuah koalisi,” ungkapnya.
 
Meski suara yang ditoreh Kerta-Maha maupun Mantra-Kerta di bumi seni tidak sesuai target. Syukurnya, pelaksanaan Pilkada Serentak berjalan kondusif. Namun, sejumlah permasalahan yang muncul di beberapa TPS, diharapkan agar tetap disakapi sebagai bahan evaluasi. “Dari segi kuantitas, kami rasa dalam Pilkada ini menurun. Ini dapat dilihat dari angka kehadiaran pemilih di TPS. Ini juga perlu mendapat perhatian bersama,” terangnya.
 
Ditegaskan pulaoleh Kader Senior Partai Gerindra ini, bahawa   beberapa catatan penting ini, bukan semata sebagai pembenar atas torehan suara yang untuk sementara dalam hitungan cepat suara jkedua pasnag jaagoannya  kalah atas Paket Aman untuk Pilkada Gianyar dan KBS –Ace untuk Pilgub Bali.  “Kami sangat menghormati pilihan masyarakat. Karena  itupula  hingga perhitungan secara resmi, kami akan menghormati  hasilnya,” jelasnya.
 
Secara terpisah, Ketua  PKPI Gianyar, Ngakan Ketut Putra mengungkapkan, sebagai salah satu partai  pendukuang Kerta-Maha, pihaknya tidak ingin memperkeruh suasana yang sudah kondusif ini. Karena itu, pihaknya tidak segan menyampaikan selamat kepada  pasangan Mahayastra–AA Gde Mayun yang untuk sementara ungguldrai atas perhiyuagan cepat.  “Keamanan Gianyar yang patut dijaga, Pilkada sudah berjalan dengan baik,” terangnya.
 
Menganai  kondisi koalisi Gianyar Bangkit (KGB), politisi asal Sampiang Gianyar ini menyebutkan jika higga saat ini tetap kompak. Bersama-sama paslon, selama ini sudah berkerja maksimal. Termasuk bersosialisasi ke bawah.  Selanjutnya kontrol kepada pmimpian Gianyar terpilih juga akan menjadi tugas bersama.  Terlebih, kinai semua partai sama-sama akan alihkan konsentrasi ke Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden.
 
Sementara itu, hingga Kamis sore, proses rekapitulasi di masing-masing kecamatan sudah berjalan dan diperkirakan membutuhkan waktu sehari penuh. Berdasarkan perhitangan cepat dari KPU Gianyar,  Paket Aman  meraih 192,533 suara (67,04 %). Sementara Kertha-Maha mendapatkan  94. 666 suara atau (32,96 %).  Total suara yang masuk 299.973 suara dengan suara tidak sah sebanyak 12. 261 ribu dan suara sah 287.261 suara.
 
Untuk di masing-maisng kecamatan, Blahbatuh, Aman memperoleh 75,4 % dan Kerha-Maha 24,6 %. Di  Gianyar, Aman 67,6 %, Kertha Maha 32,4%. Payangan dan Sukawati Amaa 74,5 % dan Kertha Maha 25,7 %. Sementara di  Tampaksiring, Aman70,7 % dan Kertha maha 29,3 %. Tegallalang, Aman 66,2 % dan Kertha-Maha 33,8 % dan di Ubud, Aman 41,8 % Kertha-Maha 58,2 %.