Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Santi Puja, Memohon Kelancaran Pujawali Pura Dharma Sidhi Ciledug

Bali Tribune / SANTI PUJA - Puluhan Pinandita Hindu dari berbagai wilayah di Banten melaksanakan Santi Puja di Pura Dharma Sidhi, Ciledug, Tangerang pada Selasa (14/11).

balitribune.co.id | Banten - Puluhan Pinandita Hindu dari berbagai wilayah di Banten melaksanakan Santi Puja di Pura Dharma Sidhi, Ciledug, Tangerang pada Selasa (14/11).  Santi Puja ini adalah persembahyangan bersama menjelang Pujawali atau puncak perayaan peringatan hari jadi dari Pura Dharma Sidhi pada Rabu (15/11). 

Santi Puja dipimpin oleh dua Sulinggih, Ida Pandita Putera Paseban dan Ida Rsi Agung Dwija Pinatih Meliling.

Santi Puja yang kini sudah menjadi tradisi menjelang Pujawali di berbagai daerah ini digagas oleh persatuan Pinandita Sanggraha Nusantara atau PSN.  Di Jabodetabek, Santi Puja biasanya dihadiri oleh seluruh Pinandita yang sehari-hari bertugas di hampir 30 Pura di Jabodetabek.

Santi Puja biasanya dilaksanakan pada malam hari, diisi dengan pembacaan puja dan mantram utama dalam agama Hindu, yakni Puja Tri Sandhya, Mantram Gayatri, pembacaan doa oleh Sulinggih dan kidung-kidung suci.  Tujuan  utama dari Santi Puja adalah memohon kelancaran pelaksanaan Pujawali. Namun pada Santi Puja ini umat Hindu juga dapat menunaikan Rsi Yadnya yaitu salah satu kewajiban dari umat untuk memberikan persembahan kepada para Pinandita.

Salah satu momen penting dari acara Santi Puja adalah ketika para Pinandita secara serentak membunyikan genta yang biasanya digunakan saat memimpin persembahyangan di Pura masing-masing.

Ritual penting lain yang juga menarik dalam Santi Puja adalah saat seluruh Pinandita bersama umat  melaksanakan Murwa Daksina, yakni ritual berjalan mengitari Padmasana sebanyak tiga kali sambil melafalkan mantram Na Ma Si Wa Ya. Murwa Daksina ini  bertujuan mengagungkan Tuhan manifestasinya sebagai Siwa, Padmasana merupakan simbol lingganya Siwa.

Selesainya pelaksanaan Santi Puja diharapkan menjadi penanda restu dari Tuhan dan kesiapan lahir batin dari seluruh umat melaksanakan Pujawali  keesokan hari. 

Pura Dharma Sidhi terletak di Jalan Pasraman nomor 28-29, Komplek Kavling P & K, Kelurahan Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Madya  Tangerang, Provinsi Banten. Pura ini mulai  dibangun sekitar tahun 1990an, lalu setidaknya ada lima tahapan pembangunan fisik. Bangunan suci utama berupa Padmasana dibangun pada tahun 1997, disusul pembangunan pasraman atau pusat pendidikan agama Hindu dan pembangunan lahan parkir serta beberapa fasilitas pendukung lain.

Rangkaian upacara penyucian yaitu melaspas, ngenteg linggih dan mendem pedagingan di Pura Dharma Sidhi dilaksanakan 33 tahun lalu, persisnya pada hari Rabu, 11 Juli 1990  atau berdasarkan kalender Wuku Bali bertepatan dengan hari Budha, Panca Wara Kliwon dan Wuku Ugu. Hari bersejarah itulah yang kemudian setiap enam bulan dirayakan dalam perayaan Pujawali  dan kali ini adalah Pujawali ke-58.

wartawan
Ray Wijaya
Category

Seminar “Namaste India" Soroti Perdagangan, Teknologi, dan Pariwisata

balitribune.co.id | Denpasar - Konsulat Jenderal India di Bali, akhir pekan lalu menyelenggarakan seminar pariwisata bertajuk “Namaste India: The Sacred Journey” yang menyoroti Negara Bagian Uttarakhand dan Madhya Pradesh, serta peluang bidang perdagangan, teknologi, dan pariwisata. Termasuk agama, seni, dan budaya Bali yang mirip dengan tradisi masyarakat India.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pemkot Denpasar Uji Coba Shuttle Bus Listrik di Sanur

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar memulai melakukan uji coba shuttle bus listrik di Sanur. Dalam uji coba ini diturunkan 6 unit shuttle bus, Minggu (10/8). Hal ini sebagai upaya mendukung transportasi pariwisata di kawasan Sanur dan juga mengurangi kemacetan. 

Shuttle ini melayani wisatawan maupun karyawan perusahaan dari lokasi parkir menuju tempat kerja. 

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Gunakan Limbah Beracun, DLHK Badung Segel Usaha Pembuatan Gentong

balitribune.co.id | Mangupura - Sebuah usaha pembuatan gentong berbahan tanah liat di wilayah Desa Adat Anggungan, Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi disegel Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung. Pasalnya, usaha itu disinyalir menggunakan limbah berbahaya B3 (Bahan Berbahaya Beracun).

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.