Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Gunung Agung Status Awas

Gunung Agung
Para pengungsi tampak berharap-harap cemas terhadap kondisi Gunung Agung, yang malam kemarin ditingkatkan statusnya menjadi awas.

BALI TRIBUNE - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologis (PVMBG), menaikkan status Gunung Agung dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas). Ditingkatkannya status Gunung Agung ini disampaikan oleh Kepala PVMBG, Kasbani, pada Jumat (22/9) malam pukul 20.30 Wita.

"Melihat perkembangan terakhir, aktivitas kegempaan vulkanik begitu tinggi, dengan ini Gunung Agung ditingkatkan statusnya dari Level III Siaga jadi Level IV atau Awas," jelasnya.

Dengan status awas, maka warga, wisatawan atau pendaki diimbau tidak beraktivitas pada radius 9 km ditambah perluasan sektoral ke arah Utara, Tenggara dan Selatan-Baratdaya sejauh 12 km. "Daerah tersebut harus kosong dari aktivitas," ujar Kasbani.

Ia menambahkan, kantong magma memang masih berada pada kedalaman 5 km. Tetapi terjadi pergerakan fluida ke arah permukaan.  "Kantong magma masih tetap, tapi fluida mulai naik dan rentetan gempa terus terjadi. Awan panas belum terlihat," paparnya.

Data yang dirilis petugas, pada periode pukul 00.00 - 18.00 Wita, terjadi 691 kali gempa di Gunung Agung. Rinciannya, 88 gempa vulkanik dangkal, 503 gempa vulkanik dalam dan 100 gempa tektonik lokal.

 
Evakuasi Warga  

Sementara itu pantauan wartawan Bali Tribune, aktivitas vulkanik kawah Gunung Agung terus mengalami peningkatan, Jumat (22/9). Dalam 12 jam terekam sebanyak 380 kali gempa vulkanik dalam, dangkal dan tektonik. Bahkan gempa tektonik sudah mencapai 50 kali, artinya dalam 24 jam kemarin diperkirakan terjadi gempa hingga 760 kali.

Semakin meningkatnya aktivitas vulkanik yang diukur dari kegempaan yang terjadi menunjukan gerakan magma yang mengarah kepermukaan, artinya peniningkatan status dari siaga ke awas bisa terjadi jika aktisitas kegempaan terus meningkat.

Kepala Pusar Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani, menyebutkan jika pergerakan magma sudah sekitar lima kilometer mendekati permukaan kawah. “Magma atau Fluida naik kepermukaan diketahui dari gempa-gempa yang terjadi dan terus meningkat cepat,” sebut Kasbani. Memang sebagian besar getaran gempa yang terjadi sepanjang hari kemarin mulai dirasakan oleh masyarakat yang berada diluar zona merah KRB dan diarasakan pula oleh masyarakat di kota Amlapura.

Sementara itu hingga saat ini arus pengungsi terus berdatangan dari berbagai desa/dusun yang masuk dalam KRB I, II dan III. Dalam status siaga atau level III sekarang ini seluruh area yang masuk dalam KRB harus dikosongkan dan tidak bileh ada aktivitas. Hanya saja sampai kemarin masih saja ada penduduk yang bertahan diareal terlarang zona merah KRB.

Menyikapi hal ini, tim tanggap darurat dari Basarnas dan BPBD langsung bergerak untuk menjemput dan mengevakuasi warga dari zona terlarang itu, kendati banyak di antara warga masih menolak untuk dievakuasi dan memilih bertahan di rumah mereka.

Berdasarkan data yang dihimpun, sampai saat ini jumlah sebaran pengungsi di sejumlah titik terus meningkat, di tenda pos pengungsian di Lapangan Desa Ulakan tercatat ada sebanyak 221 jiwa, di pos pengungsian di Buleleng tercatat sebanyak 1.199 jiwa, di lapangan GOR Swecapura ada sebanyak 549 jiwa, di Sidemen sebanyak 1.137 jiwa, di Bebandem tercatat sebanyak 1.730 jiwa serta di Kecamatan Rendang tercatat sebanyak 1.564 jiwa.  Jadi total jumlah pengungsi yang menempati seluruh pos pengugsian sebanyak 6.400 jiwa.

Sejak arus pengungsian membludak menyusul semakin meningkatnya aktivitas magma dalam kawah Gunung Agung, membuat banyak siswa yang terpaksa tidak bersekolah karena mereka harus ikut mengungsi ke pos pengungsian bersam kedua orang tua mereka.

“Sekolah yang berada didekat tempat pengungsian, harus menerima siswa yang mengungsi tanpa syarat,” tegas Kabag Humas Setdakab Karangasem, I Gede Waskita Sutadewa, Jumat kemarin. dan terkait hal ini pihak Dinas Pendidikan Karangasem, sudah bbersurat ke provinsi.

wartawan
Redaksi
Category

Gangguan Pelayaran Kembali Terjadi di Selat Bali, KMP Agung Samudera XVIII Kandas 10 Jam

balitribune.co.id | Negara - Belum usai penanganan musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, perairan Selat Bali kembali diwarnai insiden gangguan pelayaran. Kali ini, KMP Agung Samudera XVIII mengalami kandas di Pelabuhan Gilimanuk dan harus tertahan di laut hampir selama 10 jam.

Baca Selengkapnya icon click

Dalang Cantik Asal Sulangai Kisahkan "Pralaya Senopati Salya" di Parade Wayang Kulit PKB 2025

balitribune.co.id | Mangupura - Parade Wayang Kulit Dalang Wanita Sulangai, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, yang merupakan duta Kabupaten Badung pada perhelatan Pesta Kesenian Bali, tampil di depan Gedung Kriya, Art Centre Denpasar, Selasa (15/7) malam.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Perhiasan Emas Berkualitas Tinggi di Bali, New Divine Gems and Jewellery Jawabannya

balitribune.co.id | Denpasar - Kabar gembira bagi masyarakat Bali yang ingin memiliki perhiasan emas dengan kualitas tinggi. Ini seiring dibukanya New Divine Gems and Jewellery yang menyediakan perhiasan emas dengan kualitas tinggi pada Jumat (11/7). Lokasinya pun sangat strategis karena berada di jantung Kota Denpasar Pertokoan Duta Wijaya, Jalan Raya Puputan No. 08 Renon, Denpasar Selatan.

Baca Selengkapnya icon click

Gugatan dari Pesisir Bingin: Harapan Baru untuk Dialog dan Kepastian Hukum

balitribune.co.id | Denpasar - Sengketa panjang soal status kepemilikan, izin usaha, dan penggusuran bangunan di kawasan Pantai Bingin, Badung, akhirnya memasuki babak hukum. Pada 22 Juli 2025, kuasa hukum masyarakat pesisir Bingin, Ussyana Dethan bersama rekannya Alexius Barung, SH, secara resmi mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Denpasar terhadap Pemerintah Kabupaten Badung dan Pemerintah Provinsi Bali.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.