BALI TRIBUNE - Serangkaian pelaksanaan piodalan di Pura Agung Blambangan, Banyuwangi Jawa Timur. Bupati Jembrana, I Putu Artha ngaturang didampingi istri, Ny. Ari Sugianti Artha, para asisten serta para pejabat di Jembrana ngaturang bakti penganyar ke pura tersebut, Minggu (12/11) lalu, Rombongan Pemkab Jembrana ini diterima ketua panitia yang sekaligus pengempon Pura Agung Blambangan, Sarjono.
Dengan tuntunan Ida Peranda Gede Giri Ananda Parwata dari Grya Candikusuma kecamatan Melaya, prosesi persembahyangan berjalan lancar yang diawali dengan nguncarang (mengucapkan,red) mantram Puja Trisandya disusul pebaktian panca sembah.
Usai upacara persembahyangan, Bupati Jembrana I Putu Artha juga menyerahkan punia sebesar Rp. 10 juta yang diterima langsung oleh ketua panitia, Sarjono.
Ketua pengempon Pura Agung Blambangan, Sarjono menyatakan, piodalan di Pura itu menyertakan pengempon dari beberapa kecamatan di Banyuwangi.
“Karena piodalan ini cukup besar, maka kami libatkan penyungsung dari beberapa kecamatan di Banyuwangi,"ujarnya.
Terkait sarana, Sarjono juga mengaku, kalau tingkatan upakara menggunakan upakara bebangkit suci, “Ini upakaranya cukup besar,. Namun demikian kami kombinasikan dengan tatanan upakara Bali dan Jawa. Selama prosesi berjalan, upacara piodalan dipuput oleh sulinggih baik sulinggih dari Banyuwangi juga sulinggih dari Bali,” terangnya.
Usai mengikuti prosesi persembahyangan di Pura Agung Blambangan, Bupati I Putu Artha mengatakan, bhakti penganyar yang dilakukan itu merupakan kewajiban umat khususnya Pemkab Jembrana dalam upaya sujud bhakti kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa.
" ini rutin kita lakukan saat upacara piodalan di pura Belambangan Agung. Dengan melakukan bhakti dan disertai niat yang tulus kita harapkan Ida Betara akan selalu memberikan sinar dan tuntunan kepada umatnya sehingga bisa hidup aman damai dan sejahtera, "pungkasnya.
