balitribune.co.id | Mangupura - Seiring dibukanya pariwisata Bali, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Badung berharap trend pendapatan daerah dari sektor pajak bisa terus meningkat. Nah, untuk menggenjot peningkatan pendapatan ini, Bapenda Badung melakukan sejumlah terobosan. Mulai dari mendata wajib pajak (WP) baru sampai memburu piutang pajak yang belum masuk ke kas daerah.
"Iya, upaya yang dilakukan adalah mendata Wajib Pajak (WP) baru, menagih piutang pajak dan lainnya," ungkap Kepala Bapenda dan Pesedahan Kabupaten Badung, I Made Sutama, Senin (7/3/2022).
Saat ini pihaknya mengaku bersyukur karena pendapatan daerah sudah mulai berangsur naik seiring dibukanya pariwisata Bali oleh pemerintah pusat.
“Sekarang (pendapatan pajak, red) sudah Rp 231 miliar lebih. Disamping ini imbas dari lonjakan kunjungan wisatawan bulan Desember 2021, kami juga tetap melakukan pendataan wajib pajak baru, pemantauan, pemeriksaan dan sekaligus upaya penagihan dengan cara langsung turun ke lapangan,” katanya.
Dari catatan Bapenda, pendapatan pajak daerah perbulan melampau target, yakni mencapai Rp 231.061.769.564 dari target Rp 212.930.010.456 atau mencapai 108,52 persen.
Dari penerimaan tersebut terbesar disumbang dari pajak hotel dengan realisasi sebesar Rp 93.551.106.549 dari target tri wulan pertama sebesar Rp 60.977.874.148. Selanjutnya penerimaan pajak restauran juga melebihi target dari triwulan pertama. Dengan target sebesar Rp 25.648.062.412, terealisasi sebesar Rp 51.467.879.588. Sedangkan, pajak hiburan mencapai Rp 5.848.288.980 dari target Rp 2.883.251.952.
"Untuk kembali pada kondisi sebelum pandemi butuh waktu lama, tapi dengan dibukanya pariwisata Bali ada harapan untuk peningkatan PHR. Dan kami optimis ke depan akan terus meningkat," tegasnya.
