Pangdam: Jangan Anggap Remeh Masalah Covid-19 | Bali Tribune
Diposting : 19 January 2021 06:44
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune/ Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, memimpin Rakor Tentang Evaluasi Penanganan Covid-19 di Wilayah Kodam IX/Udayana melalui video conference (vidcon), Senin (18/1).
Balitribune.co.id | Denpasar - Semua prajurit TNI di jajaran Kodam IX/Udayana harus memelopori usaha-usaha untuk membantu kesulitan masyarakat sekitarnya. Serta jangan pernah menganggap remeh masalah Covid-19, dan harus bisa menjadi corong kepada masyarakat, termasuk masalah vaksinasi Covid-19.
 
Demikian ditegaskan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, disela memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Tentang Evaluasi Penanganan Covid-19 di Wilayah Kodam IX/Udayana melalui video conference (vidcon) yang digelar di Ruang Airlangga Makodam IX/Udayana, Denpasar, Senin (18/1). 
 
Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan pelaksanaan penerapan protokol kesehatan (prokes) penanganan Covid-19 berjalan dengan baik, khususnya di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bali.
 
Turut mendampingi Pangdam saat vodcon diantaranya, Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya, Irdam IX/Udayana Brigjen TNI Dr Arudji Anwar, Kapok Sahli Pangdam IX/Udayana Brigjen TNI Hendrikus Joko Rianto, Asrendam IX/Udayana Kolonel Arm I Made Gede Antara, para Asisten Kasdam IX/Udayana, Kapendam, Kabintaldam, dan Kainfolahtadam IX/Udayana, Dandenmadam, Kapuskodalopsdam, dan Kasandidam IX/Udayana. 
 
Sedangkan para Danrem, Dandim, Danramil, serta beberapa Komandan/Kabalak Satuan jajaran Kodam IX/Udayana lainnya juga mengikuti rakor tersebut melalui vidcon di satuan masing-masing.
 
Kegiatan ini digelar agar kebijakan dari Kodam IX/Udayana tersosialisasi semua sampai tingkat paling bawah yang berpedoman kepada Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI. Yaitu, menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya. 
 
"Sehingga, sebagai prajurit TNI harus bisa mengambil langkah-langkah yang mampu dilakukan untuk membantu kesulitan masyarakat. Fasilitas yang ada seperti, Pos Perbatasan, Pos Ramil dan Koramil juga perlu mendapat perhatian bersama, baik melalui swadaya maupun program," jelas Jenderal Maruli Simanjuntak.
 
Terkait persoalan Covid-19, Pangdam berharap prajurit TNI harus bisa menjadi ujung tombak dan mengerti betul apa itu Covid-19. Sehingga para pemimpin di satuan sampai ke tingkat paling bawah mengerti penjabaran 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman) dan 3T (testing, tracing, dan treatment) atau pemeriksaan dini, pelacakan, dan perawatan,
 
juga penyakit apa saja yang sangat berbahaya serta upaya untuk terus menegakkan disiplin prokes. 
 
“Seiring berjalannya waktu, tidak ada lagi isolasi mandiri, karena dalam pelaksanaannya tidak berjalan maksimal. Sehingga secara berjenjang sampai ke tingkat paling bawah harus bisa meyakinkan anggotanya mengerti betul tentang penanggulangan Covid-19,” tegas Pangdam.
 
Mengingat Covid-19 tidak pandang siapapun orangnya, sehingga jalan satu-satunya adalah meyakinkan orang-orang melaksanakan prokes dengan sebaik-baiknya. Bagi para orangtua yang punya penyakit bawaan agar menghindari atau menunda dulu untuk bertemu banyak orang.