Ribuan Warga Iringi Penguburan Korban Longsor Songan | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 Maret 2024
Diposting : 14 February 2017 04:48
AA Samudra Dinata - Bali Tribune
Korban tanah longsor di Desa Songan, dimakamkan pada Senin (13/02/2017). (sam)

Bangli, Bali Tribune

Ribuan warga mengiringi prosesi penguburan korban bencana tanah longsor di Banjar Bantas, Desa Songan, Kintamani, Senin (13/02/2017). Isak tangis keluraga korban pecah ketika jasad korban dimasukkan ke liang lahat.

Prosesi upcara penguburan diawali di tenda darurat tempat para korban ini disemayamkan dengan diringi tetabuhan angklung. Kemudian sekitar pukul 14.00 Wita, satu persatu korban dimasukkan ke dalam peti. Selanjutnya, para korban secara beriringan diusung ke setra (kuburan) yang jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi tenda darurat di Banjar Dalem, Kintamani.

Penguburan dilakukan di setra khsusus bagi warga Desa Songan yang meninggal tidak wajar seperti ulah pati (bunuh diri) dan salah pati, seperti kecelakaan dan korban bencana alam. Penguburan hanya dilakukan dengan upacara biasa. Antara korban dewasa dengan korban anak-anak lokasi penguburanya terpisah. Untuk anak-anak di ujung selatan, sementara dewasa di utara.

“Sesuai dresta mereka akan diaben setahun kemudian,”ujar mantan Kelian Dusun Banjar Songan, I Nyoman Sarda. Dikatakannya, jasad korban lama disemayamkan di tenda lantaran terbentur dewasa ayu (hari baik). “Pascakejadian tidak boleh untuk penguburan. Makanya, penguburan para korban baru bisa dilakukan sekarang (Senin, 13/02/2017, red),” ujarnya.

 

Dikunjungi Mensos

Sebelum dilakukan penguburan terhadap para korban, Menteri Sosial (Mensos) RI, Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi Desa Songan pada Senin (13/02/2017). Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, menyampaikan kepada Mensos soal kerusakan ruas jalan nasional di Bangli akibat terjadinya hujan lebat disertai longsor, beberapa hari lalu.

“Bila tidak segera diperbaiki, bakal mengancam 15 desa di kawasan Bintang Danu,” ujar Sedana Arta. Karena itu, dia memohon kepada agar menyampaikan hal tersebut di pusat untuk dapat dibahas dalam rapat-rapat kabinet. Wabup menjelaskan PAD Bangli hanya 102 miliar. Pihaknya hanya mengalokasikan dana Rp1 miliar untuk kebutuhan tak terduga di antaranya saat terjadi bencana.

Jumlah itu, kata dia, tak sebanding dengan dampak yang terjadi dari bencana tanah longsor yang terjadi dengan korban tewas belasan orang itu. Dikatakannya, dari 72 desa di Bangli, 26 desa di antaranya terdampak bencana. Bahkan 15 desa masuk rawan bencana. Dia juga menjelaskan soal banyaknya titik bencana. Banyak lahan pertanian terendam air, juga fasilitas umum yang rusak.

Sementara itu, Mensos memberikan dukungan moril kepada keluarga korban, agar tetap tabah dalam menghadapi musibah ini. Mengenai penyampian Wabup Bangli, Khofifah berjanji akan menyampaikan dalam rapat-rapat kabinet. Terutama soal rusaknya jalan nasional. Berkaitan penanggulangan bencana, dia berharap usulan-usulan agar cepat dilakukan dari bawah.

Dia berharap, keluarga korban, dan korban luka berat serta ringan bisa mendapatkan penanganan lebih baik dan cepat. Dalam kesempatan ini, Mensos juga memberikan bantuan uang kepada keluarga korban. Kemudian, Mensos bersama rombongan meninjau tenda-tenda sampai lokasi bencana di Dusun Bantas. Mensos juga menyempatkan diri mengunjungi korban di RSUD Bangli.*