balitribune.co.id | Amlapura - Nekat melaut ditengah kondisi cuaca buruk, tujuh orang nelayan asal Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, terpental dan digulung ombak setelah perahu jukungnya dihantam gelombang tinggi pada Minggu (11/6) pagi.
Enam orang nelayan berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi pantai, namun naas satu orang nelayan yang belakangan diketahui bernama I Dewa Gede Puja (52) warga asal Banjar Celuk Kelod, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, dinyatakan hilang dan saat ini masih dalam pencarian Tim SAR gabungan dari Basarnas, Bakamla, BPBD dan Sat Polairud Polres Karangasem.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bali Tribune di lokasi kejadian, Minggu pagi menyebutkan saat itu sekitar pukul 06.30 Wita, korban bersama enam orang rekannya sesama nelayan baru berangkat melaut, saat itu jukung mereka memang sudah berada di perairan dekat dengan pantai, namun tiba-tiba ombak setinggi tiga meter menghantam jukung mereka, hingga membuat korban dan rekannya terpental dan terseret arus ketengah perairan.
Korban dan enam rekannya pun berusaha keras berenang ke pinggi pantai untuk menyelamatkan diri. enam rekannya berhasil selamat mencapaiu daratan, sementara korban yang sudah renta tidak kuat lagi berenang dan akhirnya dinyatakan hilang terseret arus. Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke Pos SAR Karangasem, BPBD dan Polres Karangasem.
Dalam hitungan menit, Tim SAR gabungan sudah tiba di lokasi kejadian untuk melakukan penyisiran darat, sementara beberapa diantaranya melakukan penyisiran ketengah perairan menggunakan Riggid Inflatable Boat (RIB) dari pantai Jasri yang terjangan ombaknya sedikit agak landai. “Setelah menerima laporan, kami berkoordinasi dengan potensi SAR lainnya seperti Bakamla, Polairud dan BPBD Karangasem, dan begabung untuk melakukan pencarian terhadap korban hilang atas nama I Dewa Gede Puja berusia 52 tahun,” ujar anggota Pos SAR Karangasem I Putu Bayangkara, kepada Bali Tribune di Pos Pencarian di Pantai Jasri.
Untuk penyisiran dilakukan di areal sekitar lokasi kejadian dengan luas areal penyisiran sesuai dengan rencana operasi yang telah ditentukan. Hanya saja kata Putu Bayangkara, kondisi cuaca di tengah perairan kurang bersahabat dimana kondisi alun cukup tinggi yakni berkisar 1.0-1.5 meter. Selain itu terjangan ombak pantai yang cukup tinggi juga cukup menghambat proses pencarian.
Sementara dari pantauan media ini di Pantai Bugbug lokasi tempat nelayan tersebut hilang, sejumlah anggota keluarga bersama seoerang pemangku juga telah melaksanakan upacara di pantai, memohon doa agar korban segera bisa ditemukan.
