Diposting : 8 July 2019 14:20
Djoko Purnomo - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Bali mencatatkan sejarah baru dimana cabang olahraga basket putra dan putri lolos ke PON XX/2020 Papua usai memungkasi helatan Pra-PON yang dilangsungkan di Tangerang, Banten.
Atas hasil ini, Ketum Pengprov Perbasi Bali, IGN Oka Darmawan yang dihubungi Minggu (7/7) mengucapkan terimakasih kepada seluruh atlet, pelatih serta ofisial yang sudah berjuang sehingga baik tim putra maupun putri lolos ke PON Papua.
"Ini merupakan sejarah untuk kita, khususnya di cabor basket. Pertama kalinya bisa meloloskan langsung tim putra dan putri ke ajang PON. Sebelum-sebelumnya hanya 1 aja, kalau tidak putra ya putri," ucap IGN Oka Darmawan.
Pihaknya juga merasa bangga karena cabor basket menjadi cabor pertama anggota KONI Bali yang meraih tiket menuju PON. Dan juga, sebagai anggota KONI, ia berharap kesuksesan yang diraih tim basket ini mampu memotivasi cabor-cabor lainnya yang akan berjuang di Pra-PON nanti.
"Perjalanan belum berakhir, tantangan ke depan justru lebih berat. Karena sistem Pra-PON yang sekarang berbeda dengan empat tahun lalu," imbuhnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekum KONI Bali ini menjelaskan, empat tahun lalu, sistem Pra-PON masih menggunakan zona, artinya kekuatan antartim menjadi jomplang. Namun kini, dengan menggunakan sistem kejurnas, tim-tim yang lolos ke PON bisa dibilang adalah yang terkuat dan paling siap. Maka dari itu, di PON nanti, tim yang bertanding adalah yang terpilih.
"Untuk putri hanya dicari 5 tim saja, karena tiga tim sudah otomatis lolos. Mereka adalah finalis PON 2016 dan tuan rumah Papua. Begitu juga di putra, hanya dicari 7 tim saja, tiga sisanya juga adalah finalis PON 2016 ditambah tuan rumah Papua," beber Oka Darmawan.
Lalu, apa program selanjutnya dari Perbasi Bali untuk para atlet setelah ini? Kata Oka Darmawan, pemain akan diliburkan terlebih dahulu untuk masa recovery. Setelah awal tahun 2020, baru memulai latihan. Tiga bulan menjelang PON, baru diintensifkan dengan pemusatan latihan secara sentralisasi. "Untuk teknisnya tentu latihan itu tetap dijalankan, namun untuk kebijakan apakah akan dikirim atau tidak, itu kami serahkan sepenuhnya kepada KONI Bali," tandasnya.
