Denpasar, Bali Tribune
Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia merupakan pengorbanan jiwa raga dari para pahlawan dalam mempertahankan harkat dan martabat bangsa. Semangat yang telah digelorakan para pejuang tersebut, hendaknya diwarisi generasi penerus untuk melanjutkan perjuangan dan menghadapi tantangan ke depan yang tidak sederhana.
“Perjuangan selanjutnya tidak lagi secara fisik, namun kita harus mewaspadai bentuk penjajahan masa kini yang lebih dikenal dengan neo- colonialism. Dan untuk menghadapi itu semua hanya ada satu cara yaitu dengan membangun sumber daya manusia yang tidak sekadar cerdas, pintar namun juga memiliki karakter,” ucap Gubernur Made Mangku Pastika saat ramah tamah dengan Veteran, di Wantilan DPRD Bali, Rabu (17/8).
Pastika menjelaskan, dengan SDM berkarakter kerja keras, tidak manja dan berani berkompetisi, maka bangsa Indonesia akan bisa terbebas dari penjajahan neokolonialisme yang merupakan penjajahan dalam hal politik,ekomomi dan budaya.
“Kita patut bersyukur bisa hidup di era kemerdekaan ini dan mewarisi semangat juang para pahlawan kita, untuk itu mari kita bangun SDM yang tangguh, kuat, berwawasan tinggi dan memiliki karakter yang kuat, sehingga kemerdekaan yang diraih dengan peperangan dapat kita isi dengan hal yang berguna dan jangan sampai kita terjajah kembali,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut Pastika juga menyampaikan keprihatinannya terhadap jumlah veteran yang hadir dari tahun ke tahun yang semakin sedikit, berkurang satu per satu karena telah meninggal ataupun dalam kondisi sakit. “Walaupun jumlah veteran semakin sedikit kita harus terus teladani semangat mereka dalam merebut kemerdekaan. Jasa-jasa beliau amatlah besar sehingga kita bisa menikmati kemerdekaan kita saat ini,” ujarnya.
Dalam acara ramah-tamah veteran yang dirangkai dengan peringatan Hari Jadi Pemprov Bali ke-58 dan Hari Kemerdekaan RI ke-71 ini juga diserahkan bingkisan kepada para veteran. Acara ini juga dihadiri Ny.Ayu Pastika, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Ny.Dayu Sudikerta, Sekda Bali Cokorda Pemayun, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Bali serta Kepala SKPD di lingkungan Pemprov Bali.
