BALI TRIBUNE - Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, secara resmi membuka perhelatan BritAma Sanur Village Festival (SVF) XII, Rabu (9/8) malam di Maisonettee, kawasan Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar. Pembukaan festival ditandai dengan menghunus keris yang dilakukan Arief Yahya bersama Direktur Konsumer PT BRI (Persero) Tbk Randi Anto, Wakil Wali Kota Denpasar, Jaya Negara, dan Ketua Umum BritAma SVF, Ida Bagus Gede Sidharta Putra.
Dalam kesempatan itu, Arief Yahya memuji pertumbuhan pariwisata Bali yang mencapai 23 persen. Dia pun mengatakan Sanur sebagai model terbaik pariwisata berbasis komunitas. Bahkan pihaknya kerap mengirim para pemangku kepentingan dari daerah lain salah satunya Danau Toba untuk belajar ke Sanur tentang membangun pariwisata berbasis komunitas (community based tourism).
Arief Yahya pun mengapresiasi prestasi Bali yang dinobatkan oleh Trip Advisor sebagai destinasi wisata terbaik di dunia, mengalahkan London yang berada di urutan kedua. “Bahkan pertumbuhan pariwisata di Bali mencapai 23 persen yang tertinggi di Indonesia. Di kawasan Asean hanya dikalahkan Vietnam yang pertumbuhannya mencapai 24 persen. Tahun ini Bali ditarget mendatangkan kunjungan 6 juta wisman
Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Randi Anto, mengatakan selama tujuh kali berpartisipasi di SVF. Sebab SVF kata dia mengangkat budaya lokal dan pengusaha UMKM yang merupakan core bussiness BRI. Dia menyebut dalam festival ini terdapat sekitar 30 UKM binaan BRI yang ikut pameran. “Kami mencoba memfasilitasi program pemerintah yang mencanangkan gerakan transaksi non tunai. BRI ikut memasyarakatkan uang elektronik BRI yaitu Brizzi,” jelasnya.
Ditambahkannya, sesuai instruksi Presiden per 1 Oktober 2017 mendatang pembayaran seluruh tol di Indonesia menggunakan transaksi non tunai. BRI pun turut ambil bagian dalam program pembayaran non tunai tersebut. “Kami berharap pengunjung dapat menikmati SVF dengan baik dan selamat bertransaksi non tunai,” ujar Randi.
Sementara itu, Ketua Umum BritAma SVF 2017, Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan sebanyak 140 tenant ikut meramaikan festival rakyat tersebut. “Selama 12 kali festival kami tidak hanya mempromosikan kepariwisataan Sanur tetapi juga mendorong ekonomi kreatif untuk tumbuh bersama,” imbuhnya. Terdapat puluhan kegiatan yang digelar selama 5 hari penyelenggaraan festival yang berlangsung pada 9-13 Agustus 20017.